HUJAN TURUN DI SENJA RANUM
di senja ranum
hujan kembali menumpahkan airnya
awalnya menetes pelan
lalu menyemburkan air yang begitu
banyak
merendam rumah-rumah
toko-toko
dan menimbulkan kemacetan
di jalan raya
zaman baheula
waktu aku masih duduk di sekolah rakyat
pak guru selalu
mengingatkan
bahwa musim hujan
dimulai pada bulan yang berakhiran "ber"
september
oktober
november
desember
pak guru menyatakan hal itu agar para murid
menyiapkan perlengkapan
jas hujan
payung
sehingga hujan
tidak mengganggu
kesehatan mereka
hingga zaman kini
musim hujan tetap terjadi
pada bulan-bulan berakhiran "ber"
di zaman kini
institusi bmkg
setiap saat memberikan informasi akurat
tentang cuaca, curah hujan
dan hal-hal lain diseputar iklim dan kondisi alam di seluruh
negeri
info yang sangat
berharga
di zaman baheula
para petani
penggarap sawah dan palawija
sangat bersukacita
menyambut hujan turun
apalagi jika distribusi air
lewat sistem irigasi
tidak banyak menolong
di zaman tahun 60 an
hujan tidak menimbulkan banjir
hujan mengairi sawah ladang
di zaman kini
ketika sawah dan ladang makin berkurang
berubah menjadi
pabrik
rusun
apartemen
cluster
maka hujan hampir selalu menimbulkan banjir
merobohkan tembok sekolah
merendam kompleks perumahan
menambah kesengsaraan rakyat jelata
hujan berhenti total
tatkala
malam mulai menjelang
Tuhan
kami bersyukur
atas hujan yang turun membasahi hidup kami
Engkau mengasihi kami
sepenuhnya
Engkau mencintai kami
seutuhnya
kasihMu
berkatMu
tiada habis-habisnya
mewujud melalui hujan,
panas
dan beragam bentuk lainnya
kami ada
karena adaMu
kami berserah
sepenuh iman
kepadaMu
kepadaMu.
Jakarta,6 Oktober 2022/pk.18.14
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H