PILAR-PILAR KEHIDUPAN
ditengah dunia yang terus bergerak
memicu turbulensi
tiada henti
maka hidup manusia harus terus berlanjut
membangun peradaban
mewujudkan keadaban
hidup manusia
berfondamen nilai-nilai agama
bukan sukses dan arogansi
yang melumuri tubuh
nilai-nilai agama
yang sakral transendental
diejawantah
dalam kaidah-kaidah moral etik spiritual
yang membuat manusia berbeda dengan makhluk ciptaan Allah lainnya
nilai-nilai agama
tradisi teologi
kearifan lokal
petuah-petuah  ayah bunda
menyaturaga menjadi potensi.utama
menjadi pilar-pilar
kehidupan setiap pribadi
sehingga ia mampu merajut karya terbaik
membangun legacy
dalam ziarah panjang di kefanaan dunia
agama-agama telah mengajarkan umatnya agar menghidupi dunia fana ini
dengan menenun karya
positif konstruktif
demi kemaslahatan publik
hidup manusia
takboleh diam
apatis abai
melakukan pembiaran terhadap segala sesuatu yang terjadi didepan mata
hidup manusia itu bergerak
menabur simpati empati solidaritas kebajikan amal soleh
kita semua umat beriman
hidup dinegeri kaum beriman
negeri yang mengapresiasi agama-agama
negeri yang menghormati hak tiap-tiap penduduk untuk
melaksanakan ajaran agamanya
negeri yang menolak sara
yang melawan diskriminasi agama
maka kaum beriman harus terus menerus
mempraktikkan
kasih
sukacita
damai sejahtera
kesabaran
kemurahan
kebaikan
kesetiaan
kelemahlembutan
penguasaan diri
sembilan butir diksi penuh hikmat itu
penting menjadi
acuan utama
dalam ziarah panjang di dunia fana
kita hidup di dunia yang penuh turbulensi
alam yang berubah, politik, ekonomi, ideologi dan menyekitari hidup kita terus bergerak
mari berpegang pada pilar-pilar kehidupan
matikan roh arogansi dalam diri kita
nyalakan sikap humble penuh dedikasi kedepankan
sikap mengandalkan Tuhan
kita semua debu
yang mudah hancur binasa
tanpa Tuhan
kita bukan apa-apa
kita bukan siapa-siapa
Jakarta, 13 September 2022/pk.3.55
Weinata Sairin