Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup sebagai Garam dan Terang

2 September 2022   04:40 Diperbarui: 2 September 2022   04:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilin dan orang |sumber:jawaban.com

HIDUP SEBAGAI GARAM DAN TERANG

diantara begitu banyak unsur-unsur penting yang amat dibutuhkan
dalam hidup keseharian ma nusia maka
garam dan terang
adalah sesuatu yang sangat  fundamental
takbisa dibayangkan
sebuah kehidupan
tanpa garam
tanpa terang
manusia takbisa menikmati kelezatan makanan
takbisa mengawetkan  beberapa jenis makanan
manusia hidup  dalam dunia kekelaman
dalam gulita yang mencekam
manusia kehilangan kesempatan untuk meningkatkan produksi
membangun kehidupan yang makin modern
tanpa terang
tanpa adanya daya listrik
yang mengubah
segalanya
tanpa garam
tanpa terang
kehidupan amat pengap
jauh dari rasa aman nyaman
sukacita berpengharapan

umat manusia hidup dalam sebuah dunia yang amat majemuk
dunia yang liar
terus bergerak
dipenuhi turbulensi
bersimbah darah
dilumuri aib dan noda
dunia yang sangar
penuh luka
dunia yang penuhsesak dengan skenario jahat
skenario pembunuhan berencana
skenario pembunuhan karakter
yang kesemuanya penuh dengan sikap anti agama
penjungkirbalikan nilai-nilai luhur agama
dan menafikan kearifan lokal
kebanggaan bangsa

manusia adalah makhluk mulia
ciptaan masterpiece Sang Khalik
manusia adalah
sumber dan sentral peradaban
manusia harus bangkit dan tampil lebih elegan
takboleh larut dan tenggelam dalam dunia
yang penuh gemuruh
oleh roh jahat
produk dunia profan dan sekuler

manusia wajib memfungsikan diri sebagai garam dan terang
garam yang melezatkan makanan
yang menunda proses pembusukan
terang yang membasmi kegelapan
yang menjadi pemandu dan penuntun
yang membongkar
praktik kegelapan
dalam kehidupan manusia

 
negeri ini negeri kaum beriman
skenario jahat
kebiadaban
moral bobrok
mafia tanah dan atau mafia apapun
perdagangan orang
judi on line
perkawinan on line
tidak ada tempat di negeri ini

manusia
di negeri ini
memiliki ahlakul karimah
manusia
di negeri ini
adalah garam dan terang.

Jakarta,31 Agustus 2022/pk.8.08
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun