Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Bersama Komorbid

30 Agustus 2022   21:31 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIDUP BERSAMA KOMORBID

hidup umat manusia selalu
didera penyakit
bahkan ada penyakit bawaan
penyakit yang diidap sejak seseorang lahir
dalam kasus tertentu
mereka yang mengidap penyakit bawaan
sudah bisa diprediksi
dalam usia berapa ia takbisa lagi bertahan hidup
seorang pendeta senior
mengalami kasus seperti ini
sekitar tigapuluh tahun yang lalu

ada cukup banyak kaum lansia yang dibelenggu komorbid
biasanya mereka mengidap beberapa penyakit sekaligus :
darah tinggi, asma, osteoporosis, jantung, pneumoni
dan banyak lagi
para komorbid amat rentan terhadap serangan covid
di era pandemi mereka dianjurkan untuk lebih banyak tinggal dirumah
dalam kasus-kasus tertentu para komorbid
tidak diikutsertakan
dalam program vaksinasi

komorbid sebagai penyakit atau kondisi yang muncul bersamaan pada inndividu
faktanya lebih menyengsarakan individu
mereka yang meninggal diserang covid
sebagian besar
adalah para komorbid
kaum lansia yang terbelenggu komorbid mesti ekstra hati-hati dalam menjaga kesehatan
mereka yang taat prokes
taat terhadap berbagai aturan dalam menghadang covid
biasanya tetap sehat dan segar

kita harus enjoy dan penuh sukacita dalam hidup bersama covid
kita mesti gembira dan sabar menghidupi covid
covid itu amat kuat dan powerful
ia takbisa dipersona non grata kan
ia takbisa diusir
ia bahkan bisa bermetamorfosis dalam banyak versi, varian, denomimasi
dengan kekuatan dan power lebih dahsyat

kaum lansia
umat yang berTuhan
mampu tetap bertahan didera komorbid di era pandemi
dengan doa
sholat, zikir, tadarus
dengan iman harap dan kasih
dengan doa tiada henti
sabar dan berserahpasrah
kepada kuasa Allah.

Jakarta, 29 Agustus 2022/ pk.15.05
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun