Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, 74 Tahun Menenun Kehidupan

23 Agustus 2022   14:19 Diperbarui: 23 Agustus 2022   14:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan, 74 Tahun
Menenun Kehidupan

Kain tenun buatan Nusantara
terkenal luas
ke mancanegara
bersalutkan nilai seni yang amat tinggi
dan kualitas produk tenun Nusantara
amat membanggakan
dari Indonesia Timur
Sumba
Bali
Kalimantan
Sumatra
dan berbagai wilayah Nusantara
kain tenun itu amat khas dan spesifik
sehingga banyak orang dari berbagai lapisan
di dalam dan di luar negeri
menyukai tenun Indonesia dan
selalu tergairahkan memburunya
ke sudut-sudut dunia
yang tengah memamah luka
dan duka
dengan sangat indah dan puitis
pemazmur 139
di dalam Alkitab menarasikan tentang Allah
yang menenun:
"sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku
menenun aku dalam kandungan ibuku
aku bersyukur kepada-Mu
oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib
ajaib apa yang Kau buat
dan jiwaku benar-benar menyadarinya"
tidak saja perempuan-perempuan dari banyak
desa di NTT
yang telah berhasil menenun tenun ikat
dengan amat baik
tetapi dalam lantunan pemazmur
Tuhan juga menenun
bukan menenun tenun ikat
atau tenun apa pun
tapi menenun sosok manusia
dari dalam kandungan seorang ibu
Tuhan meracik
Tuhan seakan melakukan rekayasa genetik
dalam proses
menghadirkan
sosok manusia fana
manusia mulia
karya agung ciptaan-Nya
imago Dei
khalifatullah

tanggal 23 Agustus ini
Tuhan (kuyakini dalam iman)
mengantarkan diriku
memasuki usia
74 tahun
usia senja
yang agak krusial
tatkala tubuh
terasa makin rapuh lusuh
berbalut keluh dan peluh
di dekapan usia 74 tahun
kurasakan tenunan Tuhan
berlimpahkan
kekuatan
kesempurnaan
kerendahhatian
kemampuan
kebijaksanaan
saat-saat rasa bahagia dan sukacita
melumuri tubuh uzur
kulantun mazmur syukur
ke hadirat-Mu yang kudus
ya, Allah Bapa Mahakudus
74 tahun Engkau menenun kehidupanku
Engkau memapah diriku
menjalani jalan terjal penuh bahaya
Engkau membopong tubuhku
melewati hantaman badai yang
menerjang garang
Engkau menyinari jalanku
di jalan kekelaman
Engkau merawat semua komorbid
yang mengoyak tubuhku
di ranjang derita
Engkau juga yang mengalungkan
setangkai anggrek merah di leherku
tatkala aku
selama tahun 1974--2011
menjadi pemimpin umat
di banyak lembaga
atas anugerah-Mu
Tuhanku,
syukur dan terima kasih atas setia-Mu
melimpahkan berkat bagi hidupku
bersama istri, anak-anak, para menantu, dan
cucu-cucu
Tuhan,
dari nurani paling dalam
aku mohon ampun atas semua dosa-dosaku
kumohon belas kasihan-Mu bagi tubuh lemahku
Tuhan,
jikalau boleh
tambahkanlah umurku
sesuai dengan karunia dan rencana-Mu
agar pelayananku
mendekati kesempurnaan
dan bermakna
bagi kemuliaan-Mu
dan bagi seluruh umat
manusia
dalam ziarah panjang mereka
di dunia fana
Tuhan,
kurindu belas kasihan-Mu
kurindu dekap hangat-Mu
merangkulku selamanya
di keabadian-Mu
di keabadian-Mu.

Jakarta, ditulis ulang  23.Agustus 2022 pk 24.00

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun