Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bekerja Selama Hari Masih Siang

16 Agustus 2022   14:58 Diperbarui: 16 Agustus 2022   15:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja|sumber:  reliablelifting.com

BEKERJA SELAMA HARI MASIH SIANG

takbisa kita bayangkan
apa yang terjadi
andai dunia ini
tidak mengenal siang atau malam
hari-hari hanya diliputi siang
hari-hari hanya
dipenuhi malam
siang memiliki aktivitas tersendiri
malam mempunyai
agenda yang spesial
andai dunia ini
hanya mengenal
malam saja
atau siang saja
akan begitu banyak dampak yang dihadapi
dan dunia yang kita huni
tidak akan seperti dunia
yang tengah kita hidupi sekarang ini

kita bersyukur
bahwa ciptaan Allah itu maha sempurna
Ia menjadikan siang dan malam
agar bumi manusia
terkelola dan
berjalan dengan
baik
Alkitab secara eksplisit menyatakan bahwa Allah melihat
semuanya itu
baik

umat manusia dengan cerdas
memilah
pekerjaan apa yang bisa dilakukan siang hari
dan pekerjaan
apa yang bisa dilakukan pada malam hari
dalam segala kemampuan dan kapasitasnya
terkadang manusia
mengerjakan pekerjaan siang  hari
menjadi malam hari
dan atau sebaliknya

bekerja itu bukan akibat dosa
mandat bekerja
diberikan oleh Tuhan
agar manusia memelihara dan mengusaha taman
sebelum manusia jatuh kedalam dosa
didalam kerja itu manusia me ngekspresikan kediriannya secara optimal

umat manusia hidup dalam rantai kefanaan
usianya terbatas
kapan saja Tuhan memanggil
manusia harus siap meninggalkan segala yang dimilikinya dengan ikhlas
dalam konteks
kefanaan itu
maka manusia
harus dinamik
bergerak cepat
manusia harus
bekerja selama  masih siang
akan datang malam
tatkala seseorang tidak lagi dapat
bekerja
bekerja selama
masih ada napas kehidupan
siapapun takdapat bekerja lagi
tatkala napas
berhenti
maut merenggut.

Jakarta, 14 Agustus 2022/pk.19.26.
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun