NEGERI INI
DIPENUHI KAKTUS DAN KASUS
negeri ini dipenuhi kaktus kaktus
di lereng gunung
di wilayah puncak yang udaranya dingin menusuk
kaktus bertebaran dimana-mana
memenuhi tanah-tanah dengan panorama indah menawan
"ayo disini kamar masih banyak yang kosong"
seorang ibu paruh baya
berteriak dibawah lampu
temaram
nampak wajahnya menor seperti buatan para magang yang praktek di salon kecantikan
dan memoles.wajah para customer berbekal pengetahuan amat minim dengan kosmetik kw
buatan lokal
kaktus-kaktus itu telah
memberi keindahan spesifik
pada lahan-lahan yang didalamnya tumbuh mawar
dan banyak tanaman bunga lainnya
dengan keharuman
menggiurkan
menawan para aktivis kota
yang amat lelah
digojlok alam metropolis
kota yang takpernah tidur
walau telah menenggak
obat-obat anti depresan
nyaris over dosis
negeri ini juga penuh sesak dengan beragam kasus
yang tiap saat memviral
jadi tema webinar
dibahas habis di podcast
dan didendangkan para selegram
mendulang ketenaran
dan sedikit fulus
kasus-kasus kejahatan seksual
pembunuhan
berencana
atau tanpa rencana
kepiawaian pelakor
perselingkuhan
tanpa jeda
gonta ganti pasangan hidup
penembakan antar aparat
pembelian minyak goreng
dan pertalite
lewat aplikasi
menantu yang menyuruh sang mertua hidup dibawah pohoh
sementara ia menjual rumah sang mertua
untuk biaya kawin(lagi)
perusahaan trading abal-abal
penuh pesona dan tipu-tipu
sementara kasus-kasus masa lalu tetap menggantung
kasus munir
kasus-kasus dpo
kasus-kasus
ham
dan beribu kasus membelit negeri
seolah mendorong lahirnya episode baru
pejabat gagal
atau negara gagal
kita hidup dengan napas megap-negap
di negeri kasus
sementara di rumah sendiri kita sudah lama dicekik kasus :
kasus usia lansia
yang membuat kemunduran dalam kehidupan
kasus ekonomi:uang pensiun macet dilahap oknum
tamak,loba dan serakah
kasus komorbid yang mengancam usia harapan hidup
dan kasus-kasus
nir kasat mata
yang mengoyak masatua kita
kita bangsa beriman
harus makin mempraktikkan iman kita dalam hidup konkret
ajaran agama takboleh jadi apendiks dan kosmetik
yang digunakan
tempo-tempo
gunakan ajaran agama
yang bersalut Iman Pengharapan dan Kasih
setiap saat
setiap hari
hingga kita mati
mati dan mati
tanpa kasus!
Jakarta, 21 Juli 2022, pk 3.00
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H