Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Gereja Bersidang 5 Tahunan

16 Juli 2022   00:30 Diperbarui: 16 Juli 2022   09:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah sidang gereja|sumber:scotsman.com

KETIKA GEREJA BERSIDANG 5 TAHUNAN

gereja itu sebuah diksi yang padat makna
unik spesifik
punya privilege
beraroma transenden dan imanen
gereja bisa bermakna sebuah gedung
yang diwilayah tertentu di nkri
ada fatwa pujangga takboleh dibangun yang namanya gedung gereja
disebuah wilayah gereja dibangun sesudah lewat proses 10 sd 20 tahun
dan panitianya ada yang sudah
mukim di tpu
di sulut
dan wilayah-wilayah indonesia timur
pembangunan rumah ibadah
takharus menunggu puluhan tahun
sebab ibadah itu terjadi setiap saat
perjumpaan dengan Yang Ilahi
mesti memperoleh prioritas

gereja bukan hanya gedung
yang biasa atau mewah
gereja adalah persekutuan orang-orang yanng dipanggil keluar dari gelap menuju terang
maka gereja memposisikan diri sebagai komunitas terang
yang terangnya memancar menerangi.dunia yang gelap dan kelam
gelap karena dunia penuhsesak dengan kisah amoral di jombang dan diberbagai tempat
penuh dengan kisah pembunuhan di papua di hutan poso
atau dirumah jenderal
di wilayah-wilayahpolitik dan ekonomi

gereja juga berarti sinode
sun hodos
yaitu lembaga yang menghimpun 59 jemaat lokal
atau lebih
yang secara organisatoris
mrmiliki badan hukum
yang atas nama jemaat-jemaat membela kepentingan jemaat dalam upaya jemaat
memberitakan kabar kesukaan ditengah dunia

Gereja Kristen Pasundan
tanggal 12-15 Juli inibersidang sinode ke 29 di Cipanas
sebuah sidang tahunan selayaknya membahas hal-hal strategis
yang akan dijalani lima tahun mendatang
melewati pesta demokrasi 2024
dan tampilnya pimpinan nasional baru hasil pilpres 2024
gereja harus tetap menjadi gereja
di era kekentalan politik menjelang 2024
gereja dan pejabat gereja takbolh terjun ke politik praktis
namun gereja tidak boleh a polotik
gereja harus memahami dengan baik
abc politik dan lika liku duni politik

tatkala gereja menghimpun para pejabatnya
dalam persidangan lima tahunan
dalam semangat kebersamaan dan kolegial
dibawah kuasa Roh Kudus mereka memilih para pemimpin
mendiskusikan Renstra, RKD
hal-hal makro
implementasi Pancasila dal
am hidup membangsa
dan menegara
moderasi bera
gama
relasi agama dan negara
bukan soal det
il tentang masalah praktis yang terjadi dalam kehidupan jemaat lokal

gereja harus tetap
 profetis visioner
misioner
di zaman  ini
tanpa itu gereja kehilangn identitasnya
sebagai gereja
dan menjadi fosil sejarah.

Jakarta, 12 Juli 2022/ pk.8.48
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun