MELAYANI
TAKKENAL HENTI
melayani itu bergerak kedepan
melayani itu dinamik proaktif
bukan diam terbenam
statis takkritis
atau
dudukmanis
miris meratapi gerimis
melayani itu
hakikat kedirian
pejabat publik
melayani itu
identitas seorang hamba
Allah yang bertugas di lingkup aktivitas gereja
melayani itu tugaspokok seorang pelayan
seorang hamba
yang humble penuh hikmat
bekerja sepenuh waktu
tanpa memikirkan diri sendiri
bahkan juga keluarganya
melayani itu
takkenal batas usia
selama seseorang sehat jasmani rohani
mental tangguh
tidak didera phobia, trauma,amnesia, jauh dari kepikunan
maka pelayanan itu masih terbuka
dijalani
pada zaman baheula di era tahun 50-an
tatkala sdm gereja masih sangat minim
sekolah teologi
juga belum menjamur seperti sekarang
masih terdengar komitmen kuat para pendeta lanjut usia
untuk terus berkotbah
bahkan "hingga mati diatas mimbar"
melayani itu berjalan berkeliling
mendengar curhat dan gumulan publik
bukan diam ditempat
dan memberi banyak instruksi
yang takdipahami
rakyat dan umat
dalam dunia ke kristenan hingga level global
diksi pelayanan amat pupuler
menjadi vocabulari umat setiap saat
pekataan
Yesus tajam mengunjam menjadi rumus baku gereja- gereja dalam menjalankan pelayanan :
"Aku datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani"
 lalu gereja-gereja hidup dalam obsesi
untuk terus melayani dan melayani
hingga kematian
merenggut
hingga kematian
merenggut.
Jakarta,29 Juni 2022/pk.1.21
Weinata Sairin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI