KU DIJAMAH HARI NAN FITRI
pagi dua mei rekah membelah sejarah
pagi penuh cintakasih
damai membalut raga
umat menyambut pagi putih
dengan gema takbir dan tahmid
dibarengi luapan sukacita
sebagai orang-orang yang menang
dari pertarungan dahsyat
melawan egoisme
individualisme
hawa nafsu
hasrat mudarat
obsesi liar sesat
bertentangan
dengan syariat
puasa bulan suci ramadan
telah menyucikan tubuh fana
dari roh sekularisme
yang seolah menjadi panglima dalam dunia modern
puasa bulan suci ramadan
telah mampu
mentransformasi diri
menuju habitus baru
puasa bulan suci ramadan
telah melumuri diri
dengan cinta kasih, spirit silaturahim, roh cinta bangsa dan tanah air,
semangat membangun persaudaraan sejati, sikap untuk mewujudkan kerukunan otentik
hari-hari nan fitri
menjamah diri
ku mengalami
pencerahan
dan pencerdasan
spiritual
maknanya amat fundamental
untuk melanjutkan
hidup bermutu
yang Tuhan
kehendaki
mari kita teruskan ziarah panjang tiada berujung
dengan hati yang fitri
dengan tubuh suci kudus
menuju terminal penghabisan.
Jakarta, 2 Mei 2022/pk.12.30
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H