HIDUP YANG MONOTON
banyak orang bilang
sejak pandemi menguasai jagat raya
sekitar dua tahun yang lalu
maka kita semua memamah hidup yang monoton
yang menjemukan
menjenuhkan
menyebalkan
mereduksi hakikat kehidupan
hidup terasa pahit
getir
membuat mual
metabolisme
tubuh menjadi berubah
hidup menjadi jauh dari rasa nyaman dan tenang
hidup diatur oleh prokes
vaksin
ppkm
dan bermacam peraturan dari berbagai level dan pejabat
yang melimpahi
negeri
aktivitas gereja juga nyaris monoton
program pelayanan rutin
diakonia bagi mereka yang terpapar
ibadah- ibadah
live streaming dan zoom
yang bagi kaum lansia kurang memenuhi standar spiritual
kehidupan masyarakat umum yang tetap saja gaduh dan tidak monoton
bbm yang harganya naik
minyak goreng yang ditimbun
solar yang digudangkan
oleh para pengacau mekanisme pasar
perusahaan investasi dan trading abal-abal
tragedi pembunuhan
ditengah keluarga
gegap gempita
para kandidat 2024
gerakan kaum teroris, radikalis
aniaya yang menimpa AA
yang menguak potensi-potensi gelap
dan banyak lagi
kisah yang aneh dan unik
yang menggaduhi
negeri
hidup yang monoton
sebenarnya itu pernyataan relatif
dibawah cengkeraman pandemi
hidup tetap saja enjoy
penuh gairah
sejauh kita piawai mengelolanya
untuk mengalahkan situasi kehidupan yang monoton
banyak yang bisa dilakukan :
membaca buku
dan membuat ringkasan buku serta resensi buku
membaca kitab suci berulang-ulang
menulis artikel, puisi, refleksi
mencipta nyanyian
menyanyikan nyanyian rohani
meditasi
tadarus
berzikir
dan sebagainya
mari kita terus
mensyukuri kehidupan yang Tuhan anugerahkan
mari selalu merayakan kehidupan milik Tuhan
agar hidup tidak monoton
agar hidup tidak monoton.
Jakarta, 18 April 2022/10.35.
Weinata Sairin