Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paskah: Harapan Yang Rekah

17 April 2022   17:45 Diperbarui: 17 April 2022   17:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga merekah|sumber: popmama.com

PASKAH : HARAPAN YANG REKAH

ketika dunia kelam
masih membelenggu kehidupan
ketika hidup berlumur derita
menorehkan luka
mengiris pedih
ketika ada kebuntuan menganga
melilit manusia
tanpa daya
paskah datang
mengguncang sejarah
membuka horison baru
menguak masadepan
berlimpah harapan

tatkala sepi dan sunyi merasuki hati
tatkala kalkulasi kalkulasi kehilangan arti
tatkala batu besar
tergeser dan terbuka lebar
paskah merekah
mengalirkan keharuman surgawi
membuahkan iman yang makin teguh dan kukuh dan tangguh

paskah adalah
tatkala kubur menjadi kosong
seutuhnya takmampu menahan kuasa kehidupan yang dahsyat
dan dinamik
yang menundukkan
kuasa maut

paskah adalah
tatkala Yesus bangkit mengalahkan maut
menggeser batu penghalang yang
menodai,mencederai, mereduksi kehidupan
dan mencipta perspektif baru
bagi peradaban manusia

paskah adalah
tatkala Gereja dan umat kristiani bangkit
keluar dari kubur gelap bergandengan tangan
membangun negeri
tidak terlelap
dalam mimpi ghetoistik dan roh introvert

paskah adalah
tatkala perempuan,laki-laki, anak-anak,kaum lansia, generasi milenial
seluruh umat
yang tengah dicekam kematian
berpaling kepada
yang hidup :
"Ya,Rabuni! Engkaulah Guru Yang Hidup
kami ingin hidup dalam HidupMu
dalam rangkulan
keabadianMu!

Jakarta, 16 April 2022/pk.18.30

Weinata Sairin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun