Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Umat Beragama NKRI Guyub Rukun

16 Maret 2022   19:57 Diperbarui: 16 Maret 2022   19:57 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung gereja|sumber: surabaya.liputan6.com

UMAT BERAGAMA NKRI
GUYUB RUKUN

manusia indonesia yang berjumlah labih dari 200 an juta jiwa
seluruhnya adalah manusia yang beragama
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

umat beriman  
melewati hari-hari yang
Tuhan anugerahkan
dengan litani syukur dan madah sukacita

mereka bersyukur atas sebuah NKRI yang majemuk
yang Tuhan anugerahkan
untuk dirawat dan dikelola dengan penuh
tanggungjawab
demi kemaslahatan
seluruh warga
bangsa

umat beriman
hidup saling menghormati
satu sama lain
dalam semangat kerukunan dan dalam upaya
pemantapan moderasi kehidupan beragama

umat beriman
dari berbagai agama
menghormati
ajaran tiap-tiap agama
menghormati
kitab suci tiap-tiap agama
mengapresiasi
teologi dan berbagai ritual, tradisi yang dimiliki setiap agama

kerukunan hidup diantara umat beragama
di negeri ini
harus makin diperkuat
sebagai wujud iman umat beragama
yang harus hidup saling mengasihi
saling

kerukunan hidup diantara umat beragama
di negeri ini
harus makin diperkuat
sebagai wujud iman umat beragama
yang harus hidup saling mengasihi
saling menghormati
saling mengapresiasi

ada banyak program strategis bangsa yang memerlukan
penguatan agama-agama
dan keterlibatan para tokoh agama
program pembangunan IKN
pemilu februari 2024
presidensi G20

di Indonesia agama-agama
bukanlah apendiks
dan atau kosmetik
agama-agama
sumber inspirasi kehidupan membangsa dan menegara
agama-agama
adalah penuntun
seluruh warga bangsa
dalam perjalanan ziarah panjang di kekinian dunia
menuju ke keabadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun