Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Nyepi Saat Introspeksi

2 Maret 2022   13:34 Diperbarui: 2 Maret 2022   13:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat sepi | sumber: biblestudytools.com

SAAT NYEPI
SAAT INTROSPEKSI

Nyepi itu bukanlah
menyepi
mengurung diri
dalam sepi
mengunyah
dan memamah
sepi
sendiri
jauh dari hirukpikuk
dunia fana
yang sekuler

Nyepi itu
sebuah akta religius
peristiwa hari raya keagamaan
yang dirayakan
penuh hormat
dan berdimensi sakral
oleh para sahabat Hindu
tiga maret duaribu duapuluh dua

pada saat Nyepi
umat Hindu mewujudkan empat pantangan :
amati geni
tidak menyalakan api
amati lelungaan
tidak bepergian
amati karya
tidak melakukan kegiatan
amati lelanguan
tidak bersenang-senang
berangkat dari empat pantangan itu
pada saat nyepi
umat sepenuhnya tinggal dirumah

dalam Nyepi
umat melakukan perenungan
refleksi
dan kontemplasi
umat jeda
dari aktivitas dan tindakan
lalu melakukan
evaluasi introspeksi :
apakah selama ini dalam kehidupan sosial umat telah melakukan perbuatan mulia
kebajikan
sebagai pengejawantahan dari ajaran agama
dalam perenungan itu umat baik individu maupun komunitas menilai dengan terbuka
tentang karya-karya yang telah diukirnya dalam
kehidupan nyata
untuk melanjutkan kehidupan yang lebih berkualitas
menuju masadepan

peringatan hari raya keagamaan dalam sebuah NKRI yang majemuk
punya makna strategis dan signifikan
peringatan itu mencerahkan dan mencerdaskan
umat serta warga bangsa

Nyepi bukanlah menyepi
hidup menyendiri
Nyepi adalah
penguatan dan penilaian diri
untuk meraih
hidup lebih sempurna
di masa depan.

Jakarta, 2Maret 2022/pk.12.28
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun