HIDUP BERDAMAI DENGAN VIRUS
menghidupi hidup di era  masa kini
taklagi seindah masa lampau
dulu hidup amat tenang, bergairah, nyaman, aman
tanpa takut
kuatir
cemas, waswas, anxietas
hidup standar
tanpa prokes, ppkm
takada semi lock down
takada wfh
takada tes ini itu
ekonomi bertumbuh
lapangan kerja
tersedia
semuanya normal
dan standar
dua tahun penuh
hidup kita dicekam virus
yang ganas buas menggerus
kita diancam ketakutan terusmenerus
virus tak kelihatan
dengan mata telanjang
tapi mereka yang terpapar
yang direnggut maut
nyata di depan mata
menyesakkan dada
mengalirkan rasa panik,cemas,kuatir, takut yang menghunjam dalam
para teolog dan ahli agama
masih terus diskusi dan berdebat :
mengapa Tuhan
izinkan virus membunuh jutaan orang di seluruh jagatraya
inikah hukuman atas dosa manusia fana
atau bagian dari proses pembelajaran bagi
manusia
hidup ditengah virus yang terus menggerus
kita mesti mengembangkan
sikap kenormalan baru:
hidup berserah kedalam tuntunan Tuhan seperti diajarkan agama-agama,
hidup dengan protokol kesehatan ketat kontinyu dan konsisten
hidup tidak melawan hukum dan ham
hidup mengasihi manusia nir sara
hidup berdamai dengan virus
Tuhan mengutus manusia fana ke dunia fana
mengelola isi bumi
bagi kemaslahatan
umat manusia
di sepanjang abad dan zaman
mari terus wujudkan tugas pengutusan itu
tanpa jeda
tanpa keluhkesah
tanpa lelah
biarpun virus-virus
penebar maut
tiap saat siap merenggut
mari hidup berdamai dengan virus
jaga kesehatan dengan ketat
wujudkan hidup beriman tangguh yaitu
hidup kudus
bertobat secara serius
dihadapan Tuhan.
Jakarta, 28 Februari 2022/pk. 8.40.
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H