Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maut Embargo Kliennya

9 Februari 2022   05:47 Diperbarui: 9 Februari 2022   05:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TPU|sumber: inews.id

MAUT EMBARGO KLIENNYA

maut tiba-tiba
mengembargo kliennya
ia sampaikan hal itu lewat twitter dan instagram
serta iklan di koran nasional
cliennya  menebar di jagat raya takmampu ia layani
ia amat sibuk
dan keteter
di ruang igd,hcu,iccu,
di ruang transisi
di ruang isolasi
di puskesmas
di rumah sakit
dan dimana-mana
banyak yang menunggu
bibir mereka kelu
nafas mereka  habis taktersisa

tatkala nanti sengat maut menggores tubuh kita
kita masih saja galau untuk menyambutnya
ada rasa takut
melilit diri

ada teolog
yang bilang  kita mesti menyambut maut
penuh syukur dan berlimpah sukacita
kita akan lewati era kefanaan
dan bersiap  sigap
menghidupi era kekekalan surgawi
bersama kuasa ilahi

maut itu sosok misterius
datangnya tak terdeteksi dini
hadirnya menakutkan
siapapun

maut itu menjemput dan merenggut siapa saja tanpa pandang bulu, sara, eselon, fraksi, faksi, gender, usia
programnya amat confidensial
takperpernah ada bocoran tapi ada juga hoax
takbisa di copas
dan nihil di browsing

kita semua masih disini
di koridor-koridor sejarah mengukir karya terbaik bagi bangsa
mengais kehidupan
sedihpedih
dan perih
cemas meremas ganas
 
ada juga segenggam iman tertanam dalam
di tubuh berlumur keluh
andai maut nanti datang mengucap salam
melalui virus covid, omicron, delta atau penyakit
stroke, jantung, asthma
atau apapun

mestinya kita sambut dengan iman yang kukuh tangguh
agar jalan menuju rumah keabadian
lapang dan lempang.

Jakarta, 8 Februari 2022/pk 3.00
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun