Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Tengah Malam

20 Januari 2022   09:35 Diperbarui: 20 Januari 2022   09:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan tengah malam|sumber: raulfo.com

HUJAN TENGAH MALAM

semalam
pada tengah malam
tatkala jam dinding di kamar tidurku
menunjuk angka 12.05
tiba-tiba hujan
memuntahkan airnya dari langit hitam
hujan jatuh menikam bumi
tanah yang gersang
bergelimang air
lalu tubuh terasa dingin sekali

hujan turun
di zaman pandemi
takpunya jadwal yang jelas
acap terjadi improvisasi
atau bisa juga tergantung mood
kadang hujan turun diluar jadwal yang telah di hitung oleh bmkg

hujan tengah malam
terjadi hanya lima belas menit
biasanya hujan seperti ini
berlangsung hingga fajar merekah
kali ini berbeda
orang politik bilang hujan seperti ini
hanya " test the water"
ingin mengetahui reaksi publik
ingin menjajagi
bagaimana respons pasar

hujan yang turun lima belas menit
hanyalah semacam aksi sensasional
yang menginterupsi mimpi
dan mengoyak sepi

sesudah hujan
merampungkan
aksinya
maka jadwal tidurpun mengalami distorsi
mimpi takbisa lagi dirajut
yang tersisa hanya gelisah
dan resah yang
menggumpal hingga fajar pagi
menyapa
menguak sejarah baru

hidup di zaman digital seperti ini
penuh dengan kejutan-kejutan
nyaris di semua
bidang kehidupan
bidang-bidang
ipoleksosbud
hankam
semuanya bergerak
merobek kemapanan dan mengoyak zona nyaman
kita semua umat manusia
mesti siaga menghadapi setiap perubahan
dan mengawalnya
agar perubahan yang terjadi tidak berselimutkan
"the hidden agenda"
tapi tetap berada dalam koridor hukum
dan bingkai religiositas
yang bermuara
pada keadilan,damai dan sejahtera
bagi seluruh rakyat

hujan tengah malam
adalah sebuah pembelajaran
bagi setiap orang yang berfikir transformatif
dan tidak terpenjara pada stagnasi.

Jakarta, 19 Januari 2022/pk 3.30
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun