Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Agama Menuntun Hidup Mendunia

7 Desember 2021   06:33 Diperbarui: 7 Desember 2021   06:35 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AGAMA MENUNTUN HIDUP MENDUNIA

terik mentari siang hari
terasa membakar dan menyengat kulit
kepala terasa sakit
terimbas sengat mentari
tengah hari
takterlukiskan
dengan kata-kata
awan panas dan lahar panas yang menyembur
ganas di kabupaten malang dan lumajang
yang menelan banyak korban
hari ini duapuluhsatu orang direnggut maut dan bisa terus bertambah
akibat erupsi semeru

tatkala kulewat didepan mesjid
takjauh dari rumahku
banyak orang
sedang melakukan sholat zuhur
kubangga
warga bangsa taat beragama
agama bukan hanya status
yang tersurat pada kolom agama di ktp
agama itu menuntun
agar manusia
berjalan konsisten di jalan lurus

agama itu memuat semacam dalil
dan rumus yang
mengajar umat manusia
bagaimana hidup dalam standar ilahi
di dunia profan
agama tidak berhenti pada urusan hafal menghafal
pada kemampuan akademik
agama juga berkait erat
dengan aspek praksis kehidupan
dengan moral
etik spiritualitas
umat manusia
agama-agama
yang dianut warga bangsa
adalah sumber inspirasi yang takpernah kering
untuk memperkuat NKRI yang majemuk

ditengah pandemi yang masih ganas merampas
kehidupan
ditengah duka dan luka
yang terus meleleh
di bakar lahar panas semeru
umat beragama  Indonesia makin bersatu
menebar cinta kasih
menampilkan empati
bagi saudara sebangsa
yang didera derita
dan kehabisan airmata!

Jakarta, 6 Desember 2021/16.54
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun