Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adven Menerobos Kefanaan

28 November 2021   00:11 Diperbarui: 28 November 2021   00:16 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilin adven | sumber : nl.freepik.com

ADVEN MENEROBOS KEFANAAN

pagi ceria
jatuh menikam bumi
ada semerbak aroma surgawi
mengiringi kehadirannya

pagi putih
turun dari langitputih
mengalirkan sukacita
menggelora dalam dada penuh gairah

adven pertama
menjamah sejarah meberobos kefanaan hidup
menguak episode kehidupan baru
ada secercah harapan dibawanya
ada habitus baru
dibangunnya
dalam adven
umat menanti lahirnya
bayi kudus
Yesus Sang Penebus
namun umat juga menanti
Yesus Sang Juru Selamat
yang datang dalam awan kemuliaan
mengevakuasi
umat manusia
dari dunia penuh luka dan dosa membawanya
ke dalam ruang-ruang keabadian
dalam rangkulan dan ranah kuasaNya

di bumi saat ini umat masih sibuk menggebuk corona
dengan beragam cara :
dengan 5 M,
dengan prokes ,
dengan ppkm. menghindar kerumunan,
dengan antigen,
dengan vaksin,
dengan doa,
dan entah dengan apa lagi
sambil diskusi
tentang pandemi gelombang ketiga juga polemik seputar denominasi baru
corona

adven pertama
hadir menginterupsi
sejarah umat manusia
ia datang membawa mindset baru paradigma baru
merajut perspektif hidup penuh pengharapan
mengalirkan sukacita dan bahagia
tiada terukur
sambutlah minggu-mingguadven
dengan litani syukur
dan bahana
haleluya
sambut dan rayakan minggu-minggu adven
dengan spirit visioner dan misioner
dengan hati putih
dan nurani bersih
dengan diksi iman pengharapan dan kasih
dengan menghidupi hidup suci kudus
hidup yang diperciki roh penolong
dan disinari terang ilahi!

Jakarta, 27 November 2021/pk.3.38
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun