Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Korupsi, Obsesi dan Ambisi

27 November 2021   04:35 Diperbarui: 27 November 2021   04:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapas | sumber : katadata.co.id

KORUPSI
OBSESI DAN AMBISI

orang melakukan.korupsi itu bermacam-macam
ada orang  berdasi.bahkanberjas lengkap
ada orang berkemeja warna sejuk
ada orang yang berbatik
ada yang hanya
berkaus biasa
koruptor tidak mengenal gender
sara
fraksi
almamater
jabatan
pangkat
eselon
keturunan
tapi biasanya korupsi dilakukan oleh orang yang yang sudah mapan secara ekonomi
orang yang asetnya ratusan juta bahkan milyaran
yang ada didalam negeri
atau manca negara

ada orang yang sejak awal
memang punya hasrat korupsi
korupsi adalah mimpinya
obsesi dan ambisinya
itu terjadi karena kawannnya satu angkatan waktu mahasiswa
orang superkaya
dikampungnya
kawannya itu sering menjadi donatur
rajin memberi ceramah agama
hubungan sangat baik dengan semua orang di kampung
keberimanan
seseorang tingkat spiritualitas seseorang
takada kena mengena dengan tindakan berkorupsi

di kampung bisa terjadi koruptor itu dihormati
bahkan dianggap hero
karena fulus hasil korupsi itu ditebar kemana-mana
untuk pembangunan
kios-kios pedagang buah
aktivitas pemuda
pembangunan
gedung serbaguna
pembangunan rumah ibadah
pembangunan
kantin sekolah

roh korupsi itu telah menebar dan menyusup kemana-mana
seperti sel kanker dan atau ideologi radikalistik
yang satu saat akan merapuhkan
bangunan kenegaraan
dan negeri ini
kehilangan pamor
kehilangan identitas
sebagai negeri yang berTuhan
yang warganegaranya beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

diksi korupsi harus makin hilang dalam dialog
dalam informasi di media sosial
vokabulari umat beragama di negeri ini harus lebih fokus kearah
bagaimana mengimplentasikan ajaran agama pada ranah praksis
lembaga anti rasuah harus makin diperkuat
payung hukum bagi koruptor harus memiliki titik jera
yang ampuh dan kuat
korupsi harus dilawan
koruptor harus
dijerat dengan hukuman berat yang setimpal
dengan kejahatannya.

Jakarta, 26 November 2021/pk 3.21
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun