Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekerasan Berlasan untuk Dilawan

24 November 2021   19:37 Diperbarui: 25 November 2021   03:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


hujan rintik jatuh menikam bumi
rasa segar terasa menerpa tubuh berpeluh
senja berwarna lembayung
pelan-pelan
menyapa ramah
sejuk, heningbening
rasa damai
membuat hati luluh
dan bibir kelu
nir kata

sejarah umat manusia di bumi
diwarnai dengan banyak tindakan negatif-destruktif
yang tertoreh dalam sejarah
realitas itu amat mencederai
hakikat manusia
sebagai imago dei
sebagai khalifatullah

perjalanan sejarah umat manusia dari waktu ke waktu
melintasi abad
zaman, generasi
penuh sesak dengan torehan
sejarah kelam hitam
yang memprihatinkan
exploitation de
l'homme par l'home
konflik antar masyarakat
antar bangsa
genocide

anak, perempuan.yang acap dianggap insan lemah
terus menerus menjadi obyek.kekerasan.dan kejahatan

maka kekerasan terhadap perempuan yang mewarnai kehidupan global
telah melahirkan perempuan-perempuan perkasa tangguh berkomitmen
teguh bangkit bergerak memutuskan rantai kekuasaan yang berlumur darah
dan dipenuhi kekerasan terhadap kaum perempuan

mirabal bersaudara  dengan gagah berani bangkit
melawan kekuasaan
diktator penghisap darah
rafael trujilo di republik dominika
mereka bersuara lantang menghabisi kekuasaan yang dirasuki nafsu kejahatan, pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan
mirabal sister yaitu
patria, minerva dan maria teresa  dibunuh oleh rezim trujilo 25 november 1960
mereka menjadi martir dan simbol sejagat dalam perlawanan terhadap kekerasan terhadap perempuan

perempuan adalah seorang
empu yaitu figur yang ahli atau mampu
perempuan adalah sosok yang memiliki dualitas dengan lelaki
seorang penolong sepadan dari lelaki
sebab ituy perempuan di ciptakan Allah
dengan mengambil tulang rusuk laki-laki

kita bersyukur
perempuan-perempuan negeri ini sejak zaman baheula
bangkit melawan ketidaksetaraan dan kekerasan
di negeri ini perempuan tidak terkurung di dapur
menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anak
mereka menduduki posisi strategis di banyak level
pimpinan negara, dpr, tni polri,akademisi, peneliti, dirjen, sekjen, aktivis parpol, pejuang ham dan beragam posisi strategis
perempuan-perempuan adalah figur-figur yang dekat dengan kita : ibu kita,nenek,istri, anak, cucu,menantu,adik atau kakak kita
kita semua lahir dari rahim perempuan
kekerasan terhadap perempuan harus dilawan
dan dihentikan
setiap pribadi kita harus berani berikrar bahwa kita harus melawan kekerasan terhadap perempuan
karena perempuan diciptakan Allah sebagai
penolong sepadan bagi laki-laki

kekerasan terhadap perempuan, anak, terhadap siapapun harus dihentikan
dunia yang uzur berlumur noda, luka dan kemunafikan
memerlukan kelembutan dan
kasihsayang sejati
jabatan,kekuasaan,gender, suku, agama,ras dan golongan takpernah bisa
dijadikan
instrumen kekuasaan.

Jakarta, 24 November 2021/pk.14.28
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun