punya unit-unit pelayanan
di bidang kesehatan, pendidikan, sosial
punya aset
firma hukum,
punya kantor sekretariat representatif
punya banyak tenaga fulltime
punya sdm teologi yang mumpuni
punya sdm warga jemaat
yang andal profesional
punya ini
dan itu yang memperkuat pelayanan  gereja
ditengah dunia
yang terus berubah cepat
GKP dalam pertumbuhannya merangkak
bahkan mengalami persekusi di zaman revolusi
di zaman itu banyak warga gkp di beberapa daerah mengungsi ke jakarta atau bogor
karena mereka mengalami penindasan di wilayahnya
bahkan menurut berkas-berkas dokumen yang ada
di zaman tahun 50 an pendeta van de weg dan pendeta usman sarim dibunuh
oleh kelompok
orang takbertanggungjawab disekitar wilayah cirebon
GKP dalam pertumbuhannya 87 tahun
alami pasang surut amat signifikan
fasilitas pendukung pelayanan
hingga tahun 80 an
masih jauh dari memadai
landrover tua yang digunakan tenaga penuhwaktu
kantor sinode
tidak menjadi penghalang berarti untuk mewujudkan pelayanan standar tahun 80 an
rumah dinas tenaga penuh waktu di sinode
yang masih harus mengontrak ditengah kampung
tidak menyurutkan
langkah untuk memajukan GKP menjawab tantangan zamannya
di ruangan kantor sinode yang kuno dan agak kumuh
dibincangkan
strategi mengembangkan GKP 25 tahun ke depan
di awal-awal pertumbuhannya GKP amat dibantu oleh
para guru injil
yang membaktikan diri bagi pemajuan GKP
dalam rasa haru dan penuh hormat beberapa dari guru injil itu ingin kusebut :
bapak Ailin Muniran, bapak Tega Kama,bapak Enos Djalimun, bapak Benaja Kaiin, bapak Kamsino, bapak Obed Rikin
mereka dalam segala keterbatasannya dan dengan tekad kuat telah ikut menabur bagi pertumbuhan GKP
dalam segala kekurangannya GKP mengutus hamba-hambanya melayani di sekolah teologi, bintal TNI AD, PGI,PGI Wilayah, perguruan tinggi kristen, kementerian agama, gereja-gereja di Jerman dan Swis
kesemuanya makin memperkuat GKP dalam bersaksi dan melayani di tengah dunia
Gereja Kristen Pasundan tidak tiba-tiba ada dan mengada seperti sekarang ini
ia telah melewati perjalanan panjang
berkat tuntunan Tuhan
ketekunan para pendeta, guru injil dan warga GKP yang ikhlas menderita bahkan menjadi martir karena kekristenannya
kita patut mengenang dan menundukkan kepala tanda hormat bagi mereka
para pendahulu yang telah berjuang bagi GKP
saat-saat kita masuki usia 87 tahun
kita lantunkan mazmur syukur bagi Allah Yang Maha Kasih
sambil mengungkap tekad untuk terus membangun GKP agar GKP mampu survive dan mampu menjawab tantangan zamannya.
Jakarta,14 November 2021/pk16.15
Weinata Sairin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H