Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Suara Imajiner dari Langit Cerah

8 Oktober 2021   19:46 Diperbarui: 8 Oktober 2021   19:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit kuning | Sumber : freepik.com/premium-photo

SUARA SUARA IMAJINER DARI LANGIT CERAH

rembang petang datang menyapa lembut
langit cerah penuh gairah
diusungnya harapan-harapan cemerlang gemilang
memberi perspektif baru
yang prospektif
berbalut pengharapan

ada kicau burung
yang agak riuh
di senja hari
burung-burung sibuk mencari sarangnya
sebelum malam kelam
datang

ku termenung menatap senja yang hampir padam
dicekam malam kelam
tiba-tiba sayup-sayup kudengar suara lembut membisikkan kata
bermakna

tetaplah berjalan
tanpa ragu
tetaplah melangkah
jangan lelah
dan pasrah

hidup mesti melangkah
dengan dinamik
hidup mesti visioner
dan revolusioner
tidak statis dan apatis

hidup mesti berbuah dan membuah
bagi orang banyak
bukan dinikmati
sendiri
hidup wajib terfokus pada yang horisontal dan vertikal
yang profan
dan transenden
hidup sejati
adalah hidup yang mampu menghidupi orang lain
teruskanlah hidup
hidup sejati
yang Tuhan berkati

Jakarta, 8 Oktober 2021/pk.11.29
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun