PERIBAHASA ERA 50 AN
di era tahun 50 an
bapak ibu guru acap membacakan narasi-narasi yang dipenuhi lokal wisdom di ruang kelas
lalu berdasarkan narasi itu guru kelas memberikan nasihat-nasihat cukup dalam dan visioner
bagi para murid
membekali.mereka untuk hidup dalam etik yang standar
ditengah pergaulan mereka
suatu hari pak guru
menyampaikan peribahasa
"sekali lancung keujian seumur hidup orang takper
caya"
pak guru menjelaskan gamblang dan terang benderang
pentingnya mempraktikkan hidup jujur
dalam pergaulan
jujur tentang diri sendiri dan jujur tentang apa yang kita katakan dan kita lakukan
kata pak guru
kita takusah malu
bahwa kita anak buruh tani
bukan anak pemilik sawah
yang setiap panen
dan tidak puso
lumbung padinya
berlimpahruah
dan dimasa paceklik
dapurnya tetap mengepulkan asap
dizaman itu setiap masa paceklik para buruh tani biasanya takpunya apa-apa
mereka meminjam  uang, beras
kepada mereka yang lebih stabil ekonominya
menurut pak guru
para murid harus jujur tentang segala hal
jangan pernah berbohong sekecil  apapun
selali saja kita ketahuan berbohong maka
seumur hidup orang takpercaya lagi kepada kita
di zaman modern sekarang ini
agaknya peribahasa-peribahasa seperti itu jarang di kutip lagi
yang banyak di kutip dari gadget
sekarang ini pandangan para filsuf atau tokoh
seperti rumi, bunda teresa, dalai lama,plato, confucius, nelson mandela, socrates, heraklitos dan lain
sebagainya
bangsa kita memiliki ratusan peribahasa bahkan lebih
kesemuanya mengusung lokal wisdom yang tetap relevan dizaman kini
kita mesti membaca lagi peribahasa-peribahasa itu
agar kita menikmati lagi sebuah kehidupan yang aman,nyaman
penuh silaturahim
yang membahagiakan.
Jakarta,24September2021
Pk 3.49
Weinata Sairin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI