Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siksaan-siksaan yang Menguatkan Iman

20 September 2021   18:31 Diperbarui: 20 September 2021   18:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SIKSAAN-SIKSAAN YANG MENGUATKAN IMAN

hidup menjalankan kewajiban agama
bukan hal yang mudah dan sederhana
beragama sama sekali tidak analog
dengan berpakaian
menggunakan mode dan brand tertentu
yang begitu mudah digonta-ganti
sesuai dengan selera dan tuntutan pasar

hidup menjadi penganut agama
lebih dari sekadar status formal
yang memuat status itu dalam ktp atau dalam dokumen-doku
men kependudukan
yang mungkin dibutuhkan oleh badan yang mengurus soal
statistik

beragama apapun di negeri manapun
adalah sebuah pilihan eksistensial
yang tidak bisa dikenai intervensi
siapapun, dari manapun
atas nama apapun
untuk tujuan apapun
sebagai pilihan eksistensial
maka hidup beragama seseorang itu
sangat tergantung
dan dipengaruhi
oleh sikapnya yang mandiri
bobot dan kualitas
spiritualitas yang dimilikinya
dan tidak pada unsur-unsur diluar dirinya yang berfungsi sebagai supporting dan komplementer

sejak awal seorang penganut agama itu
telah memahami
bahwa hidup memeluk agama
itu mengandung begitu banyak resiko
bahkan resiko
kematian

dalam sebuah komunitas pada tingkat intelektualitas dan inklusivitas yang masih terbatas
ujaran kebencian, penistaan, hujatan
persekusi,penodaan, pengusiran berbasis agama
masih terjadi
realitas ini memang sangat memprihatinkan
harus ada upaya
bersama yang kontinyu, terarah
dan terfokus
agar kasus-kasus
yang bernuansa agama makin direduksi di negeri ini

siksaan,persekusi
penodaan agama
masih saja terjadi
di ruang berjeruji besi
dimedsos
di ruang publik
ketentuan hukum yang lebih spesifik yang mengatur sanksi penistaan agama harus makin lengkap

sikap main hakim sendiri oleh siapapun, dimanapun,,berdasarkan alasan apapun
harus dihindari
negara ini adalah negara hukum
bukan negara kekuasaan
siksaan-siksaan dalam hidup beragama
memperkuat iman
dan merawat ketangguhan iman.

Jakarta,20 September 2021/pk 17.59
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun