HIDUP DENGAN IMAN YANG HIDUP
pagi jernih jatuh menikam bumi
ada aroma.surgawi
menetes dari langitbiru memukau
semilir angin pagi yang segar
seakan kita taklagi hidup dibumi.yang tengah dimamah
disrupsi
duh indahnya kehidupan pagi hari
Tuhan taklelah
menenun hari baru
bagi umat ciptaanNya
hari baru selalu melahirkan horison baru
mindset baru
harapan baru
paradigma baru
cara pandang baru
mimpi dan obsesi baru
mata dan hati baru
cinta kasih baru
bagi orang-orang terdekat
iman dan ketakwaan baru
bagi kuasa transenden
hari baru bisa juga
menghadirkan tantangan baru
persoalan
dan kasus baru
kkb,teroris, arisan bodong, kdrt, covid 19 varian baru, resuffle, persaingan 2024,
mega korupsi oleh insan terhormat,
perusakan rumah ibadah karena beda teologi,pengedar sabu, pelecehan seksual, dan sebagainya
kasus-kasus yang selalu berulang
dan menjadi viral
mereduksi dan menodai citra bangsa yang terkenal amat saleh beragama
iman dan spiritualitas warga bangsa mesti di kedepankan
umat islam, kristen,katolik,hindu,buddha,khonghucy, bahai, penghayat
harus menampilkan
spiritualitas yang segar, cerdas bernas
agar perbuatan keji yang menodai keluhuran agama bisa dihalau
dari lorong-lorong kehidupan kita
mari kita hidupi
iman yang hidup
bukan hanya iman yang formalistik
yang terbelenggu
pada dogma
yang stagnan
dan jumud!
Jakarta,14 September 2021/pk.3.45.
Weinata Sairin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H