Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tabung Oksigen Itu Ditabung

29 Juli 2021   07:25 Diperbarui: 29 Juli 2021   07:38 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabung oksigen | Sumber : freepik.com

TABUNG OKSIGEN ITU DITABUNG

di zaman pandemi seperti ini
banyak hal yang
taklazim terjadi begitu saja
ada tabung-tabung oksigen yang ditabung digudang
sementara beberapa pasien
meninggal karena
oksigen di rumah sakit habis
ada obat-obat covid yang diborong orang-orang sehat
sementara pasien
kehabisan
obat
menggelepar pengap harap
bahkan kehilangan
nyawa

di zaman pandemi
ada juga orang-orang yang nyaman berkorupsi
atau menimbun barang
aneh dan telah menjadi penyakit
ada saja orang-orang yang
menari-nari diatas
penderitaan orang
lain
sikap barbar
mental jahilyah
homo homini lupus
exploitation de l'homme par l'homme
sesekali muncul
merasuki kedirian
 manusia fana

di zaman pandemi ada saja
orang-orang yang
berniat memancing di air keruh
pikirannya bukan hanya taktaat prokes atau menolak ppkm
tetapi juga bermimpi tentang
pemakzulan
itulah syahwat dan hasrat politik negatif yang mencederai demokrasi
yang takboleh lahir dalam sebuah NKRI yang dipenuhi umat beragama yang soleh

ayo jangan ditabung dan dipalsukan tabung-tabung oksigen itu
para pasien warga bangsa kita memerlukan tabung-tabung itu
jangan diborong dan ditimbun obat-obat covid
oleh orang-oramg sehat yang terlalu kuatir masadepannya
mereka yang terpapar dan isoman
memerlukan obat-obat itu!

kita adalah makhluk mulia yang Tuhan ciptakan
untuk hidup bersama di bumi milik Tuhan
kita diberi amanah
hidup saling mengasihi
saling menopang
ditengah turbulensi yang
mengguncang garang!

Jakarta,29 Juli 2021/pk.4.09

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun