Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maut Itu Pasti

23 Juli 2021   16:38 Diperbarui: 23 Juli 2021   17:23 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maut | Sumber : https://www.google.com

MAUT ITU PASTI

hujan rintik yang turun di pagi hari
menyejukkan hidup yang panas terpanggang
maut makin buas
melahap korbannya
tanpa jeda
maut hadir di grup wa
di fb, instagram, telegram
di dunia virtual

maut menguasai
orang-orang hidup
maut meneror
mengintervensi
menjajah
menginterupsi
membinasakan

kata seorang filsuf
hanya maut yang memberi kepastian
bahkan hidup itu
tiada pasti
hidup manusia harus terarah pada  keduaan
hidup dan mati
fana dan mulia
kekinian dan keakanan
profan dan surgawi

istriku berulang bilang
dulu maut itu hampir mencekik
leherku
ketika di suatu hari menjelang natal
kusesak napas
sesudah merampungkan pelayanan di purwakarta
lalu adik iparku ekan segera membawaku ke rumah sakit imanuel
direktur rumah sakit dokter harry ubeng cekatan merawatku di ruang icu
akhirnya jerat maut lolos

kasus serupa nyaris berulang beberapa kali
tatkala diriku mesti di larikan
ke rs fatmawati
rs pgi cikini, rs cipto mangunkusumo, rs setia mitra
maut nyaris merenggut hidupku
Tuhan mengasihiku
dan tetap memberi nafas hidup bagiku
Ia tahu banyak tugasku belum selesai

di zaman pandemi
maut merenggut nyawa hampir tiap saat
virus-virus denominasi baru
hanya perlu dua hari untuk menghabisi nyawa
amat mengerikan
namun ada sebagian orang yang tetap saja
tidak disiplin
tak taat prokes
melawan ppkm
bahkan berteori bahwa corona itu
tak ada
dan kita punya Tuhan
takusah percaya kepada covid

maut itu pasti datang sesuai dengan sop,skenario dan agenda
kita harus makin dekat kepada Tuhan
rutin berzikir, berdoa syafaat, berdiakonia, perbanyak amal saleh
hidup kudus
tanpa dendam dan   niat-niat negatif

maut harus disambut dengan iman kukuhteguh
hanya melalui maut
kita bisa memasuki
ruang-ruang keabadian.

Jakarta,23 Juli 2021/pk.3.13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun