di tahun lima puluhan
murid-murid sekolah rakyat
hapal mati
kapan musim kemarau
kapan musim penghujan
kapan musim pancaroba
yang menghadirkan banyak penyakit
musim kemarau
tercatat dalam memori
karena biasanya mengakibatkan terjadinya masa paceklik
yang mencekik para buruh tani
padi dan beras nyaris habis
lalu para tengkulak dan rentenir
mulai beraksi
menambah sengsara rakyat
murid-murid sekolah rakyat zaman itu mesti tahu peta buta
mesti hapal arah angin, gunung berapi
wilayah-wilayah penghasil minyak, hasil bumi dan tambang
mereka mesti tahu tangga nada
dan belajar menyanyi dengan not angka
kini semuanya mengalir dan berubah
iklim juga berubah
ikut fatwa Heraklitos
musim kemarau
musim penghujan
takbisa lagi dipatok seperti buku pelajaran ilmu bumi tahun lima puluhan
beruntung bmkg selalu memberitakan cepat dan akurat
tentang curah hujan, kemungkinan banjir atau tsunami
erupsi gunung api
panasnya lahar panas
informasi bmkg amat membantu
pergerakan manusia
dan bermakna bagi keselamatan umat manusia
kini kita hidup dalam sebuah dunia yang berubah
tata kehidupan berubah
peradaban berubah
equilibrium berubah
politik, demokrasi, ham
berubah
iklim juga berubah
karena polusi udara, rumah kaca
dan sebagainya
hidup manusia
harus juga berubah
dari yang full sekuler dan profan
menuju kepada yang berdimensi ilahi-vertikal
dengan bobot spiritualitas cerdas ,bernas, berkualitas.
Jakarta, 15 Juli 2021/,pk 4.20
Weinata Sairin