Dengan "klik" ,segalanya beres, dengan kekuatan satu jari bisa.trrjadi perubahan. Realitas seperti ini acapkali secara tak sadar memposisikan manusia modern, nyaris seperti Israel di zaman Hosea, yaitu melupakan Tuhan_atau _membelakangi Tuhan! Mereka fokus pada Wifi, pulsa, kuota, Zoom, Googlemeet, dsb.
Allah yang kita panggil Bapa dalam Yesus Kristus telah mengangkat kita sebagai anakNya dan menjadi pewaris hidup yang kekal. Kita harus mengubah hidup kita, dari hidup yang membelakangi Allah, mengesampingkan Allah bahkan meniadakan Allah kepada Hidup yang menjadikan Allah sebagai Pusat dari Kehidupan kita., centrum dari kehidupan kita. Hidup kita berada dibawah kontrol dan kendali Allah. Kita harus menyesal dan bertobat, kita harus menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5 : 17)Kita harus lakukan full ,metanoia bukan pertobatan parsial.
Kita harus wujudkan tobat nasuha, tobat menyeluruh bukan tobat sebagian saja. Di era virus Covid 19 saat ini dengan virus varian baru yang lebih dahsyat, kematian kita sudah di depan mata.Pada virus baru hanya butuh 2-hari untuk membunuh manusia. Kita harus makin dekat kepada Allah,jangan menolak Dia, jangan menduakan Allah.
Cerita umat dalam Kitab Hosea dan kasih Allah yang merangkul kembali mereka yang menyesal dan bertobat menjadi pembelajaran berharga bagi kita yang hidup di era digital. Kasih Yesus Kristus menguatkan kita untuk hidup secara baru ditengah kekinian sejarah. Kasihsetia Allah tidak pernah
berubah, kekal selama-lamanya.
Selamat Merayakan Hari Minggu. God bless.
REFLEKSI ALKITAB | MINGGU 20 Juni 2021 | ALLAH BERTINDAK MEMULIHKAN HIDUP MANUSIA
Oleh Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H