Seperti kita pahami bersama, jemaat-jemaat Kristen abad pertama amat merindukan kedatangan Yesus yang kedua kali agar mereka bisa keluar dari dunia yang penuh derita dan mengecap dunia baru yang penuh damai sejahtera.Â
Sebuah eskatologi presentis saat itu memang menjadi harapan dari Jemaat Kristen, mengingat hambatan dan penyiksaan terhadap umat Kristen terjadi terus-menerus.
Bacaan ini penting untuk kita simak ulang di tengah berbagai kegaduhan yang mewarnai kehidupan kita membangsa dan menegara. Hikmat, sikap terhadap orang luar, dan kesadaran tentang waktu adalah hal-hal pokok yang mestinya menjadi perhatian utama kita di hari-hari ke depan.
Gereja-gereja zaman ini acap juga merindukan datangnya eskatologi presentis yaitu eskatologi kesekarangan, bukan eskatologi keakanan, eskatologi masadepan, hari akhir( eskhaton), hari kedatangan Yesus kedua kali dikeninian.
Kondisi ini disebabkan, agak mirip di abad pertama, ke kristenan mengalami hambatan/persekusi yang terus menerus, antara lain, sulitnya membangun gedung Gereja, larangan beribadah, terorisme berbau agama di Poso, sikap diskriminasi,ujaran kebencian/hujatan terhadap kekristenan di medsos.
Penderitaan yang disebabkan kekristenan dialami umat di kantor, di masyarakat jika penganut non-K relatif lebih besar atau disuatu wilayah yang menganut( sesat fikir) seolah di wilayah X hanya boleh ada agama X saja.
Di zaman ini kita harus makin cerdas dan berhikmat, mampu memilah diksi elegan dan sopan baik kepada "orang luar" maupun kepada kepada kawan seiman.
Selamat Menyambut dan Merayakan Hari Minggu. God Bless!
REFLEKSI ALKITAB, MINGGU 30 MEI 2021 : MENGHIDUPI KEHIDUPAN DENGAN HIKMAT TUHAN
Oleh Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H