Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggerakkan Gerakan Oikumene Menuju Gereja yang Esa

25 Mei 2021   04:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   04:14 10660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Berangkat dari lingkungan strategis seperti itu, maka rumusan tujuan DGI tatkala didirikan adalah "Pembentukan Gereka Kristen yang Esa di Indonesia" dan itulah aktualisasi dari terminilogi oikoumene, yang hingga kini menjadi simbol dari PGI. Rumusan tujuan seperti itu tidak pernah mengalami perubahan substantif dari waktu ke waktu hingga saat ini.

Ketika tanggal 25 Mei 2021, PGI yang kini beranggotakan 91 sinode/pusat Gereja, 28 PGI Wilayah,1 Sinode Am Gereja Wilayah Suluteng dan menghimpun 85% umat Kristen di Indonesia berusia 71 tahun, PGI tetap menggunakan lambang perahu yang membawa salib, melayari lautan, ditambah dengan istilah oikoumene melingkari salib itu.

Lambang itu menunjuk pada komitmen PGI bahwa ia adalah sebuah organisasi Gerejawi di aras nasional yang terus-menerus mengupayakan terwujudnya persatuan, kesatuan dan keesaan di kalangan umat Kristen di Indonesia. Dalam kapasitas seperti itu maka PGI harus berperan menjadi lokomotif  gerakan oikoumene, menjadi pengemban aspirasi masyarakat Indonesia dan yang sigap melakukan sesuatu bila gerbong-gerbong itu ternyata tidak lagi berjalan pada rel yang telah disepakati. PGI dan umat Kristen Indonesia tidak akan bisa memberi kontribusi apa-apa dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa jika dirinya sendiri rapuh, pecah dan tercerai-berai.

5. Gerakan oikoumene di Indonesia yang menjadi jantung dari gerak pelayanan PGI harus terus menerus menampilkan dirinya sebuah gerakan, organisasi yang dinamik, visioner dan misioner ; bukan gerakan yang diam dan stagnan, apalagi yang cenderung mengalami perpecahan internal karena ada anggotanya yang kediriannya bertentangan dengan TD TRT PGI. Gerakan oikoumene sebagai gerakan yang berupaya mempersatukan seluruh Gereja harus menjadi gerakan dari setiap umat Kristen, tidak hanya menjadi gerakan elitis dari beberapa orang pemimpin Gereja. Gerakan oikoumene harus benar-benar menjadi real dan operasional, tidak boleh berhenti menjadi slogan, motto, serta  rumusan tanpa jiwa; gerakan oikoumene harus menjadi roh, menjadi darah daging dari setiap aktivitas warga jemaat.  Ketika roh pemecah belah merasuki hidup Gereja, ketika jati diri Gereja telah diintervensi  dunia luar, ketika nilai-nilai sekular telah menggerogoti nafas kehidupan Gereja, ketika ambisi pribadi, sikap otoriter, primordialisme,  telah juga mewarnai kehidupan Gereja, PGI harus melakukan sesuatu. Inilah agenda internal yang perlu dilakukan oleh PGI. PGI juga tidak boleh terbelenggu oleh sikap introvert dan ekslusif dan menutup mata terhadap lingkungan eksternalnya. Berdasarkan visi teologisnya yang kukuh, PGI bersama dengan Gereja-gereja harus dengan sigap dan tanggap mengungkapkan suara kenabiannya di tengah-tengah kehidupan umat sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan.

6.PGI dan gereja-gereja tak bisa tinggal diam jika harkat dan martabat manusia makin direndahkan, PGI dan gereja-gereja tidak boleh berpangku tangan ketika HAM dilecehkan, ketika lingkungan makin dikotori polusi,ketika hutan makin gundul, ketika pembangunan rumah ibadah dan beribadah dihambat, ketika rumah ibadah agama-agama disegel, ketika cyber crime dan korupsi makin menguat, ketika buruh dan rakyat kecil tersingkir dan terkapar di tepi-tepi kehidupan, ketika pembangunan melahirkan marginalisasi ketika terorisme dan radikalisme merajalela,ketika Pancasila mau diubah. Inilah agenda eksternal PGI yang perlu dijalankan penuh kearifan, cerdik seperti ular tulus seperti merpati dan tanpa takut.  Ketika oikoumene tidak lagi menjadi sebuah gerakan dan berhenti sebagai sebuah simbol, ornamen dan slogan, maka keesaan gereja hanyalah sebuah utopia.

7. Oikoumene adalah sebuah gerak, gerak proaktif menuju perwujudan  Gereja Kristen yang Esa. Ketika pengguna simbol itu tidak lagi mempunyai sikap yang dinamik dan kreatif dalam menyelesaikan perpecahan yang terjadi dalam Gereja serta mencari solusi terhadap  berbagai permasalahan yang digumuli umat manusia di tengah kekinian sejarah, maka oikumene tidak lebih  dari sebuah contradictio-in terminis. Maka gerakan oikoumene tidak lagi sebuah gerakan tetapi sebuah kisah masa lalu,atau sebuah entitas yang tengah berangkat menjadi sebuah fosil yang mewujud diruang-ruang sejarah!

7.PGI merayakan HUT ke-71 ditengah kondisi pandemi yang merusak tatanan kehidupan.PGI harus makin kuat,makin bergerak. Visi,Misi Aksi PGI mesti diwujudkan oleh 91 Sinode, 28 PGI Wilayah/SAG secara solid, utuh,padu dan satu dipandu oleh Dokumen Keesaan Gereja.
Pesan Bulan Oikoumene PGI 2021 "Bersama Menghadapi Bencana"menginspirasi kita agar kita konsisten membangun kebersamaan, dan bukan dengan arogan membangun kesendirian.Kita sebagai Gereja mesti menghadapi bencana,bukan terpenjara pada bencana atau menciptakan bencana karena nafsu kekuasaan yang menguasai tubuh fana kita.Tuhan, Raja dan Kepala Gereja telah mengantarkan PGI memasuki usia ke-71.Kita bersyukur kepada Tuhan atas karya besarNya melalui kehadiran PGi di Indonesia.
Mari syukuri HUT ke-71 dengan melafaz tembang syukur :

"Kiranya kemurahan Tuhan,Allah kami,atas kami dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami,teguhkanlah itu"( Mazmur 90: 17)


Selamat HUT ke-71 Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia(PGI)
Tuhan memberkati.

Jakarta,24 Mei 2021/WS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun