Pemerintah tidak boleh berteologi, artinya teologinya memihak sekte, Â denominasi, mazhab tertentu. Pemerintah NKRI di pusat dan daerah yang berPancasila dan ber UUD 1945 tak bisa ignore dan berdiam diri jika ada rumah ibadah yang disegel atau dibongkar oleh orang yang tidak bertanggungjawab hanya karena perbedaan aliran keagamaan.
Keempat. Kita sangat bersyukur bhwa pada tahun ini, minggu ini, dirayakan 2 hari raya keagamaan yaitu Idul Fitri 1442 H, dan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Surga yang dalam kalender nasional dinarasikan " Hari Kenaikan Isa Almasih".
Telah beberapa kali terjadi 2 atau 3 hari raya keagamaan terjadi dalam hari yang sama atau minggu atau bulan yang sama. Kesamaan atau kebarengan hari raya keagamaan dari agama yang berbeda itu menginspirasi banyak tafsir positif.
Di tengah guncangan Covid 19, hadirnya 2 hari raya keagamaan memperkuat ikatan talisilaturahim antar warga bangsa yang majemuk. Dalam dunia yang bergerak cepat oleh proses digitalisasi yang mengemuka dalam beberapa tahun terakhir ini, primordialisme takboleh lagi mendapat ruang utama dalam kehidupan umat manusia.
Kelima. Beberapa hal bisa dicatat sehubungan dengan hadirnya 2 hari raya keagamaan pada minggu ini.
- [a]. Kita disadarkan terus bahwa kita adalah umat beragama yang hidupnya dipandu oleh ajaran agama. Â Kita lah makhluk mulia yang ahlakul karimah, berakhlak mulia. Kita lah imago dei, kalifattulah yang diberi amanat untuk mengelola bumi ciptaanNya.
- [b]. Â Sebagai warga bangsa kita satu dan solid,walaupun agama dan kepercayaan kita berbeda-beda. Keberbedaan Sara yang melekat dalam kedirian kita sama sekali tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk bermusuhan.atau saling abai dan tidak saling memperhatikan.
- [c]. Kita sambut bersama Hari Kenaikan Yesus ke surga dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H dengan penuh sukacita dan rasa syukur meluap-luap,dengan tetap taat pada protokol kesehatan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Selamat Merayakan Hari Kenaikan Yesus ke Surga!
Tuhan memberkati NKRI!
Pdt Emeritus Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H