Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Tanpa Ragu

4 Mei 2021   14:49 Diperbarui: 4 Mei 2021   15:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENUNGGU TANPA RAGU

menunggu itu
diamuk rindu
diganggu ragu
taksemua bisa tahan
dan bertahan
padahal hidup itu
didominasi oleh aktivitas menunggu

para lansia banyak menunggu :
menunggu cucu
sambil belajar gadget
menunggu uang pensiun yang macet setahun
karena bank pengelola terlilit pailit
menunggu anak dan menantu
yang sibuk mengejar karir
menunggu sang pasangan hidup
yang perlu dilayani seutuhpenuh dengan kasih sayang
karena gagahnya hilang dimakan usia
menunggu panggilan dari pemilik kehidupan
menunggu godot
karena mimpi dan imajinasi yang visioner

kini kita menunggu
menunggu giliran divaksin
menunggu covid 19 berakhir
menunggu uang pensiun
menunggu thr cair
menunggu blt keluar
menunggu
pembagian sembako
menunggu hidup
kembali normal
tidak di kejar banjir
seumur hidup
menunggu pemimpin baru
yang amanah
yang mengasihi rakyat
menunggu diagnosis dan terapi dokter
di ruang isolasi
rumah sakit
menunggu hasil laboran

kita harus menunggu
tanpa jemu dan ragu
kita wajib sabar dan ikhlas
kuatkan iman
tingkatkan ketakwaan
Tuhan akan datang sesuai dengan kairosNya
di luar rundown dan chronos manusia fana
Ia datang memulihkan setiap pribadi
memulihkan negeri

mari menunggu
harihari penuhmadu
yang Tuhan janjikan kepada umatNya
dalam menunggu
makin mendekatlah kepada Tuhan
lewat doa,sholat tahajud, zikir dan
membaca ayat-ayat kitab suci
teruslah menunggu tanpa ragu
dalam syahdu
dalam rindu
dalam dekap cintakasih Sang Maha Pencipta.

Jakarta, 4 Mei 2021/2.53
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun