hari minggu tahun 2055
pagi putih jatuh
menikam bumi
anak-anak muda
mengarak beduk
ke sekeliling kampung
membangunkan umat untuk sahur
toa melantunkan
ayat-ayat suci AlQuran
suaranya menggema
mengoyak sepi
seluruh umat yang majemuk
bersukacita menyambut suara beduk, menyambut
suara toa
yang penetrasi suaranya
terdengar dalam radius 10 kilometer
puasa Ramadhan
baru saja dua hari dimulai
umat 10 agama dikampung delima rekah
menyambutnya dengan meriah
di zaman itu umat beragam agama
amat guyub dan padu
takada aturan penggunaan toa
di rumah ibadah
takada skb
takada pbm
semua aturan kehidupan beragama
merujuk pada gagasan moderasi beragama
yang digagas
menteri agama
dari ppp zaman
baheula
di bulan puasa tahun 2055
takada larangan tutup menutup rumah makan
umat yang berpuasa
menghormati umat yang tidak berpuasa
dan sebaliknya
setiap orang makan minum
di mobil-mobil listrik dan trem
yang mengangkut penumpang di kampung-kampung
adalah kakek nenek berumur 93 tahun
memanggil mobil listrik via aplikasi
"Happy Sunday"
dari rumahnya
tanpa ada kemacetan mereka tiba pk 5.50 di gedung gereja
mereka menggesek atm
di pintu gereja
dan serentak dengan itu pintu
gereja terbuka
ibadah minggu berlangsung 30 menit
takada liturgos yang turun naik
mimbar kecil
yang kadang salah
membaca narasi kitab mazmur
takada pemusik dan kantoria
takada kantung persembahan yang diedarkan
semua nyanyian, paduan suara, warta jemaat  dan khotbah ditayangkan lewat lcd  dengan layar monitor besar diatas mimbar
ibadah minggu tahun 2055
umat merasa senang dan sukacita
spiritualitas mereka makin kuat dan powerfull
pengkotbah dari Sidney Australia yang kotbah dalam bahasa Indonesia modern menambah iman mereka
sesudah keluar dari gereja
kakek nenek langsung menuju basement gereja
dari situ dengan mobil listrik SW 99
mereka menuju mall menikmati
hari minggu
dalam usia harapan hidup yang makin tinggi.
Jakarta, 2 Mei 2021/3.35