Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Kepada Tuhan

17 April 2021   08:26 Diperbarui: 17 April 2021   08:30 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURAT KEPADA TUHAN

Tuhan,
kusebut namaMU
dalam doa
setiap saat
namun kutetap skeptis dan galau
takada jawab
bagiku agendaMu
takjelas bahkan misterius
ku dicekam kefanaanku
ku merasa lelah
kehabisan gairah

Tuhan,
tatkala kubangun pagi ini
ku nikmati lantunan ayat-ayat suci menjelang sahur
ayat pengingat umat untuk menghidupi jalan lurus
yang telah Kau sediakan
ramadhan, puasa, zakat, tarawih, tausyiah
diksidiksi sarat dengan spirit vertikal-transendental
yang mengaliri tubuh manusia fana
menyuburkan keimanan dan ketakwaan umat

Tuhan,
ungkapkan terus tanda-tanda zaman
lewat banyak media
agar kami umatmu yang picik dan dipenuhi katarak mampu melihat dengan mata iman
memahami peta yang sedang terjadi

Tuhan,
tubuhrentaku lelah dengan pandemi
dengan vaksin-vaksin
dengan teror dan kkb,
dengan berbagai bencana yang melanda,
dengan koruptor, dengan dpo, dengan reshuffle,
dengan cuaca ekstrim,
dengan agenda 2024, entah dengan apa lagi

Tuhan,
begitu banyak gumulan yang ingin kusampaikan
takmungkin lagi dirumuskan dalam doa
maka kutulis semuanya dalam surat ini
ku mohon pulihkan negeri kami
akhiri kejayaan pandemi merusak negeri kami
kasihani dan ampuni dosadosa kami,
papah langkah kami umat yang telah bertobat ini
 Tuhan,
kukirim surat ini
dengan alamat emailMu
yang pernah kuperoleh dari mimpiku
terimakasih Tuhan!

Jakarta, 17 April 2020/2.38
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun