MARHABAN YA RAMADHAN
semilir angin pagi yang sejuk merajuk mekar berpijar binar di tengah persada
seberkas sukacita tibatiba lahir menggejolaki nurani
semilir angin pagi
di awal Ramadhan suci
 mengucurkan tetes tetes harapan memberi perspektif keakanan
yang imani
beraroma surgawi
hidup kaum beriman
 memang mengandalkan
Tuhan
mengacu dan bersandar
pada ayatayat Kitab Suci
berbasis pada iman
dan ketakwaan
 diksidiksi yang nyaris luput
dari ensiklopedi
dunia politik
dan ekonomi
di tengah ancaman virus yang terus menggerus
bencana alam yang dahsyat
membinasakan kefanaan manusia
dipusaran dinamika dan pertarungan politik
kehadiran Ramadhan suci
mengusung kesejukan
menyentuh kembali hakikat
manusia
sebagai khalifatullah
berpuasa di bulan Ramadhan tidaklah sekadar menahan lapar, haus,nafsu, dan mengendalikan diri
tetapi wahana untuk mencapai
derajat ketakwaan
yang tinggi,penuh dan sempurna.
marhaban ya Ramadhan
selamat datang bulan Ramadhan
bulan yang penuh keberkahan
bulan yang mendorong tumbuhnya solidaritas sosial
bulan yang memanusiakan
manusia agar kembali ke fitrahnya yang sejati
sebagai khalifah Allah
sebagai Imago Dei!
Jakarta, 13 April 2021/ 4.12
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H