Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa di Tengah Badai Mendera

8 April 2021   12:37 Diperbarui: 8 April 2021   12:44 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doa Ditengah Badai Mendera

ada luka berdarah menganga
menyinggahi ruangruang di kedalaman nurani

ada rasa pedihperih
mengiris hati berbalut duka

takmampu kuurai dalam narasi
rasa sedih,haru
yang menyayat kalbu
tatkala Rote, Alor, Kupang dan beberapa wilayah sekitarnya porak poranda, luluhlantak
diterjanggarang
badai siklon tropis
yang mengamuk
liar tanpa iba

maut merenggut lebih seratus jiwa
puluhan yang hilang ditelan longsor
ribuan pengungsi
terpaksa hidup dalam tendatenda darurat
menenggak derita
yang datang tibatiba

NTT, Sumba,Flores, Adonara, Lembata dan daerah sekitarnya
didera derita
ada jerit,isaktangis,suara nyaring meraung  memohon pertolongan
yang nyaris takterdengar
tenggelam dalam suara airbanjir yang melimpah ruah
serta suara pohonpohon yang tumbang
dihantam siklon seroja
NTT, Sumba,Flores,Adonara,Lembata dan seluruh wilayah sekitarnya
menyanyikan lagu duka
Indonesia menangis
Indonesia berduka

Tuhan,
hadirkah Engkau dalam imanenMu
ditengah luka dan derita yang merobekrobek negeriku?

dimana Engkau tatkala Sasando
takmampu lagi  
membahana di RoteNdao?
Ya Tuhan, perahu ini hampir karam
selamatkan kami
Tuhan, ampuni kami
iman kami yang teguh tetap yakin bahwa Engkau
adalah Allah yang perkasa yang bertindak cepat dalam Kasih dan KairosMu
yang tidak membiarkan umatNya mati
terpanggang derita

pulihkan NTT, Sumba, Flores, Adonara, Lembata dan semua wilayah terpapar bencana
pulihkan dan bangkitkan Indonesia
agar mampu
membangun
habitus baru
keadaban baru!

Jakarta, 8 April 2021/2.58
Weinata Sairin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun