TANPA SALIB ITU
tanpa salib itu
tak bisa kubayangkan
bagaimana ku bisa hidup
merangkak
menapaki jalan setapak
menghadapi badai
mengguncang garang
melawan turbulensi memecah awan kelam
tanpa salib itu
ku tak mungkin
bertahan didera derita
yang membawa tubuhku  ke puskesmas, rumah sakit
ke igd atau icu
sesak nafas, pneumoni, asthma bronchiale yang kadang datang menyerang
melahirkan kecemasan dan anxietas tiada
berujung
tanpa salib itu
mungkin aku tidak lagi ada
sebagaimana aku ada di kekinian
tanpa salib itu
aku hanya sebuah nama tanpa makna
dengan salib itu
ku mampu bernafas lega
kumampu bersuara lantang
menggemakan suara suara-profetis
dengan salib itu
kumampu menolak pelanggaran ham, diskriminasi, sara, kdrt, kekerasan terhadap anak
dengan salib itu
ku akan berjuang terus melawan korupsi
melawan pelanggaran kebebasan beragama
dengan inspirasi dan kekuatan salib
ku ingin terus berkontribusi membangun bangsa
menuju Indonesia berkeadaban dan berhabitus baru!
Jakarta, 2 April 2021/5.30
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H