Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

DPO Itu K.O

13 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 13 Maret 2021   19:24 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.mediagaruda.co.id/

DPO ITU KO

bertahun tahun
dpo itu lenyap dari peredaran
sejak kasus korupsinya terbongkar habis
ia buron
dan buron
membiayai keburonannya itu
dengan dollar

bermula ia bersembunyi di vila seorang pejabat
merias wajah secara baru
agar tersamar
ia urus berbagai dokumen identitas
dokumen perjalanan
menganti nomor kontak
sehari sebelum surat cekal terbit
ia sudah menikmati dunia
nyaman di negeri jiran

ternyata hidup itu
terasa lebih indah
daripada aslinya
jika menguasai uang bermilyar rupiah

sang dpo hidup normal di tempat buronnya
kadang ia ditemani anak istrinya beberapa hari
acap asistennya datang memberi info mutakhir tentang perkembangan kasusnya
sang dpo seakan lupa bahwa ia koruptor kelas kakap yang mengakibatkan ratusan orang
hidup miskin dan melarat

duapuluh tahun berlalu
sang dpo diguncang boring
dan bete
istrinya menggugat cerai
dan akan menikah
dengan seorang pengusaha kaya
bersih, jujur

suatu malam
ketika sang dpo
menikmati suasana entertain
di cafe temaram
dua orang berseragam tiba tiba
berusaha menangkapnya

sang dpo terperanjat
dengan refleks ia keluar dan lari
dari cafe itu
seorang aparat
terpaksa menembak sang dpo pada kakinya
ia pun rebah ke tanah
orang orang menatap dari jauh
dengan wajah trenyuh
sang dpo ko
ia tetap nampak
energik, gagah
dari kakinya ada darah
meleleh
kakinya luka
indonesia terluka!

Jakartz, 13 Maret 2021/4.15

Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun