Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Natal di Kancah Pandemi

23 Desember 2020   22:10 Diperbarui: 16 Desember 2021   10:04 2140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi natal di tengah pandemi | Sumber: Pexels

NATAL DI KANCAH PANDEMI


di kancah pandemi
natal tidak lagi
penuh sesak oleh umat
di kancah pandemi
pemerintah turuntangan mengaturatur natal
harus begini
harus begitu
takboleh ini
takboleh itu
natal seakan sarat
dengan syariat taurat
natal bahkan cenderung menjadi pertemuan sekuler
jang dijagai aparat
yang terhormat

lagu-lagu natal ditayangkan secara virtual
umat yang bermasker taklagi mampu menyanyi merdu
sesuai dengan partitur lagu
mereka gelisah diruang ibadah
anggota keluarga yang kecil dan lansia
mesti tinggal dirumah
sesuai dengan protokol kesehatan

pendeta yang berkotbah memakai masker
di masker itu tertera lambang gereja
kotbahnya takbisa dinikmati umat
suaranya takjelas
tertelan masker dan face shield

pada perayaan natal takada lagi
kue,nasi kotak kaefce atau apapun
takada lagi vokal grup  dan drama
pemain drama dan pemusik konon masih banyak di karantina

natal di kancah pandemi
agak kering dan taksyahdu
semua berubah
semua berbeda
atasnama covid 19
viaticum bisa saja nihil

pada natal di era pandemi
yesus datang langsung membuka dan membarui hati umat
ia berujar: "aku lahir ke dunia yang
luka dan cemar,agar umat manusia bertobat dan memperoleh anugerah keselamatan abadi"
 natal di kancah pandemi
umat makin beriman teguh
dan akan tahan bergelut dengan realitas apapun
karena yesus lahir dan hadir dalam diri mereka
dalam kehidupan mereka
pada natal di masa pandemi
iman umat terus bersemi
bertumbuh, teguh kukuh mengatasi
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan
hingga yesus datang
hingga yesus datang.

weisa, jakarta,20 desember 2020/4.31

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun