Sebelum membaca, kalau ada perhitungan yang salah. Harap maklum, saya bukan seorang fisikawan. Tolong koreksi juga kesalahannya melalui komentar ya.
^_^
Tulisan ini saya buat karena rasa ingin menengahi saya (mungkin bisa dibilang meluruskan) tentang salah satu berita yang sedang mencuat saat ini. Banyak orang-orang berkata tidak mungkin seseorang yang bukan pembalap bisa menghentikan mobilnya dari kecepatan 140 km/jam dalam jarak 100 meter (dan dengan waktu 2,57 detik) apalagi mobil yang dikemudikan bukanlah mobil buatan Eropa yang bisa ngedewa di jalanan. Meskipun ada berita-berita yang mengatakan si pengemudi itu tidak benar-benar menghentikan mobilnya dalam 100 meter itu, melainkan melambatkan mobilnya dan lalu membanting stir mobilnya ke jalur tol yang berbeda tetap saja banyak orang yang terkecoh dengan berita 2,57 detik tersebut. Mereka merespon dengan dengan nada yang menyetujui bahwa seseorang Rangga (oh ya, saya sebenarnya tidak kenal dengan orang ini) tidak mungkin mengerem dalam 2,57 detik (sebagian lainnya sibuk membahas tentang ketidakmungkinan mobil tipe itu [Avanza] bisa dikendarai dengan kecepatan 140 km/jam). Berita tersebut tidak hanya dimuat di satu laman berita saja, tetapi juga di tempat lainnya.
Sesuai dengan tujuan yang saya kemukakan di paragraf pertama tadi, saya ingin meluruskan sesuatu. Sesuatu tersebut adalah judul berita tersebut, harusnya ditulis dengan “Siapa Rangga, bisa mengerem 100 meter dalam 5,14 detik?” bukannya “Siapa Rangga, bisa mengerem 100 meter dalam 2,57 detik?”. Saya pikir saya cukup kurang presisi karena melakukan perhitungan dengan mengabaikan tahanan udara dan arah angin pagi 1 Januari kemarin di daerah kecelakaan [dan saya juga gak mau merperibet hitungan saya alias ngebikin hitungan saya jadi lebay], tapi ternyata ada yang lebih menyerdehanakan masalah dengan melakukan perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk pengereman dengan rumus gerak lurus beraturan, padahal dengan jelas yang namanya pengereman itu berarti kecepatan mobil (Avanza) yang direm tidak akan beraturan (maksudnya tidak akan konstan). Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengereman haruslah menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan atau yang pas pelajaran Fisika SMA biasanya disingkat dengan GLBB. Ada tiga rumus utama GLBB, yaitu sebagai berikut:
V1 = V0 + a.t
s = V0.t + ½ a.t2
V12 = V02 + 2 a.s
[V = kecepatan mobil, s = jarak tempuh mobil dari kondisi 0 ke 1, a = percepatan (apabila bernilai minus berarti perlambatan), t = waktu tempuh dari kondisi 0 ke 1, 0 = menunjukan kondisi mula-mula sebelum pengereman, 1 = kondisi akhir setelah mobil berhenti]
Dalam kondisi akhir yang berhenti (artinya kecepatan mobil sama dengan 0 km/jam) maka V1 = 0 km/jam. Diketahui V0 = 140 km/jam = 38,88 m/s, s = 100 m. Nilai percepatan mobil dapat dicari sebagai berikut:
V12 = V02 + 2 a.s
0 = 38,882 + 2 a.100