Jalan pantura Jawa mungkin jalur terpadat di Indonesia. Segala jenis kendaraan mulai truk bermuatan,bus, kendaraan pribadi berlalu lalang setiap harinya, full 24 Jam. Menurut sejarahnya Jalur pantura adalah jalan yang dibuat pada masa Pemerintahan kolonial Belanda saat pemerintahan Daendals. Ia memerintahkan pembuatan Jalan raya Pos atau yang terkenal dalam pelajaran sejarah Jalan anyer-penarukan. Tujuannya selain mempermudah transportasi hasil bumi Indonesia juga untuk mempertahankan Jawa dari serangan dari Inggris.
Saat ini Jalur pantura merupakan jalur pokok perekonomian nasional sehingga jika terjadi masalah misalnya perbaikan jalan atau jembatan maka bisa dipastikan akan terjadi kemacetan panjang di Jalur ini. Walau menjadi jalur transportasi utama tidak membuat kualitas jalan sangat baik, buktinya adalah seringnya perbaikan jalan padahal ruas jalan itu belum lama di perbaiki. Misalnya jembatan di daerah Eretan,Indramayu, jembatan itu belum lama di perbaiki, sekarang di perbaiki lagi. Akibatnya kemacetan pasti terjadi terutama pada jam-jam sibuk, belum lagi penggantian aspal yang selalu berpindah-pindah tempat. Kemungkinan karena tidak ada jalur alternatif lain sebagai transportasi dari atau ke Ibukota dan kendaraan setiap tahunnya bertambah, padahal jalan tidak bertambah akibatnya beban Pantura menjadi lebih berat.
Solusi yang bisa dilakukan adalah memperbanyak jalan layang dan perbaikan jalur lintas selatan yang kondisinya tidak lebih dari Pantura. Warga negara sudah membayar pajak, negaralah yang harus bertanggung jawab terhadap masalah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H