Mohon tunggu...
Wegi M Naryo
Wegi M Naryo Mohon Tunggu... ASN -

171 / 59

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Membedakan Indonesia

13 Desember 2011   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia memang bulat tapi kita tidak mudah menggelinding ke ujung dunia sana untuk melihat kehidupan manusia sebenarnya yang berbeda dari negeri kita sendiri, Indonesia. Perbedaan bahasa dan budaya yang pasti ditemui disana seperti yang saya rasakan sewaktu bekerja di luar negeri mengelilingi berbagai negara dan benua. Saya tidak bercokol di suatu kota karena saya bekerja di salah satu kapal pesiar asing yang mengajak para tamunya berpesiar ke negara tujuan tergantung cruise planning yang sedang berjalan. Jadi dalam satu cruise tersebut bisa beberapa negara yang kita kunjungi. Senang memang, bisa tahu adat kebiasaan dan budaya dari tiap negara yang berbeda yang kadang hal biasa bagi kita tapi tabu di negara yang bersangkutan.

Kalau kita membandingkan dengan Indonesia, banyak sekali perbedaan-perbedaan. Ya pasti lah. Sewaktu berkunjung ke benua Eropa (Finlandia, Inggris, Denmark, Belanda, Irlandia, Perancis, dll) dapat saya temui budaya antri masih dijunjung tinggi seperti halnya di Amerika. Di Benua Amerika Latin (Selatan) pun masih saya temui budaya antri dijunjung tinggi meski gambaran roda ekonomi disana hampir mirip dengan negeri kita. Di Indonesia sendiri masih kita temui serobotan antri. Tidak atas kesadaran sendiri, kecuali diatur oleh mesin antri seperti di bank-bank.

Pengalaman singgah di beberapa negara dan bergaul dengan orang dan budayanya menambah wawasan saya juga tentang karakter orang tiap negara yang berbeda-beda. Pikiran tercurah dengan mempelajari mereka selain pekerjaan, tapi tetap saja hati dan jiwa ini masih merindukan Indonesia tercinta. Sering timbul perasaan home sick sewaktu bekerja di luar negeri sana, terutama rindu akan keluarga dan suasana rumah serta lingkungannya. Rindu tentang iklim tropisnya Indonesia, rindu masakan Indonesia, rindu wanita Indonesia, dan lain-lain. Kelak saya akan tetap tinggal dan mencintai Indonesia, bagaimanapun keadaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun