Saya yang tadinya tidak terlalu suka anak kecil jadi suka wkwk, bukan suka sih lebih tepatnya senang aja, soalnya anak kecilnya gemoy-gemoy, lucu-lucu. Kenapa saya jadi suka anak kecil semenjak kamjar karena saya sadar, masa anak-anak itu menjadi dasar dari kemungkinan setelah mereka besar mereka jadi seperti apa, mereka bersikap seperti apa, mereka berakhlak seperti apa, mereka membuat perubahan apa di dunia ini "kalau dari kecil aja begitu pasti besarnya begitu" ucap orang, nah makannya dari kecil harus dibekali akhlak dan ilmu yang terpuji. Makannya saya senang sekali diberi kesempatan di program kamjar 3 ini, pengalaman yang sangat berkesan sekali.
Oke-oke, waktunya formal dulu, kita bahas pengalaman saya kamjar buat syarat KKN rekognisi awowkwk..
Bismillah ehemm ekhemm..
Sebuah program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dan membantu siswa-siswi dalam hal literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi telah sukses dilaksanakan di SDN Cikuda 01. Program ini merupakan bagian dari Program Kampus Mengajar Angkatan 3 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, dilaksanakan oleh mahasiswa berbagai kampus, serta berkolaborasi dengan sekolah. Meskipun dilatarbelakangi oleh pandemi, program ini dilakukan secara offline dengan baik dan sangat berkesan.
Program Kamjar 3 di SDN Cikuda 01 telah menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Peningkatan tersebut tertuang dalam program kegiatan yang kami rencanakan, fokus program mencakup pendidikan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi sekolah. Selama pelaksanaan, kami berkolaborasi dengan guru-guru untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca, menulis, dan menghitung. Video pembelajaran digital dan aplikasi teknologi telah diintegrasikan untuk mendukung proses pembelajaran.
Satu hal yang cukup berkesan yaitu menjadi asisten guru untuk membantu mereka dalam proses pembelajaran kepada siswa. Karena kelompok kamjar kami ada 6 orang dan ada 6 kelas, maka membuat kesepakatan bahwa akan ada pembagian kelas, setiap 2 orang memegang 2 kelas untuk membantu proses pembelajaran yang guru-guru laksanakan, kebetulan saya diamanahi untuk memegang kelas 3 dan kelas 6.Â
Di samping itu, program literasi Bahasa Inggris, seperti English Club yang dirancang juga memberikan kontribusi signifikan. Program ini dibuat karena Bahasa Inggris tidak lagi dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah, dari itu kami rancang agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar mengingat Bahasa Inggris sangat penting bagi karir siswa di masa depan.
Kami juga kerap membantu dalam program kegiatan yang dilakukan oleh guru-guru seperti olahraga rutin tiap pagi hari sabutu dan pesantren kilat (sanlat) dan lombanya cerdas cermat di bulan ramadhan sebagai refleksi dan hasil sanlat.
