Mohon tunggu...
Wega  Faisal
Wega Faisal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Umbi Kentang Warna Merah

10 April 2018   11:18 Diperbarui: 10 April 2018   11:40 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.virgara.com.au

Kentang merupakan umbi yang banyak di gemari oleh masyarakat indonesia akan tetapi pembudidaya kentang terbatas dikarenakan oleh faktor lingkungan karena tanaman kentang tidak dapat tumbuh baik di daerah suhu tinggi. Tetapi varietas kentang saat ini sangat banyak yang telah dimodifikasi dengan persilangan untuk mendapatkan tanaman kentang yang tahan terhadap suhu tinggi oleh karena itu telah banyak pembudidaya tanaman kentang yang di tanam pada daerah suhu agak tinggi.

Selain varietas yang tahan terhadap suhu tinggi juga membuat varietas umbi kentang lebih banyak kandungan yang baik bagi manusia dan lebih banyak olahan yang dapat dimanfaatkan.

Umbi kentang sangat kaya akan vitamin, mineral dan kandungan lain, pemulia tanaman kentang ingin mendapatkan tanaman kentang yang warna umbinya merah karena ingin mendapatkan umbi kentang yang banyak sekali manfaat bagi yang mengkonsumsinya misal buah yang berwarna merah sangat positif bagi tubuh manusia contoh mengandung kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan seperti antioksidan yang sangat tinggi, selain itu juga banyak mengandung zat-zat lain seperti kalsium, gula, vitamin B1, B2, B3, C, fosfor dan lycovine.

Warna merah dihasilkan dari antosianin, antosianin ini penyebab warna merah pada umbi yang mengandung antosianin ialah umbi jalar, jika kandungan sel antosianin diambil kemudian diberikan pada umbi kentang berharap umbi kentang akan menjadi umbi berwarna merah. Umbi warna merah akan banyak kandungan yang baik bagi kesehatan tubuh manusia selain itu umbi kentang akan lebih banyak dimanfaatkan.


Wega faisal Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun