Kongres tahunan PSSI sudah selesai (4/1) di Hotel Borobudur Jakarta dengan beberapa keputusan yang dihasilkan. KLB PSSI yang akan memilih Ketum Waketum dan Exco PSSI diputuskan pada 18 April 2015 di Surabaya, sedang disisi keuangan kepengurusan PSSI mampu membukukan profit Rp. 4 Milyar dan ditutup dengan soft launching kantor baru PSSI di stadion GBK yang menghabiskan dana Rp. 13 Milyar.
Tetapi sejatinya justru yang menarik adalah tentang keberadaan Tim Sembilan yang telah dibentuk Menpora, Imam Nahrawi yang memiliki tugas pokok standarisasi kompetensi dan pengelolaan organisasi, kualitas pengembangan sepakbola nasional, grand design rencana pengembangan dan terkait dengan policy dan perundang-undangan.
Berikut komentar-komentar Voters PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI tentang Tim Sembilan bentukan Menpora dari harian Republika dan Top Skor :
"Kalau Sakit Jantung, Kita ke Dokter Jantung bukan ke Dokter Kandungan, seperti itulah ketidak tepatan Menpora dengan tim sembilannya. Kami juga tidak tahu personel kualitas tim sembilan seperti apa," ungkap Agus Santoso dari Persiwa Wamena
"Pemerintah boleh membantu dan mengkritisi kinerja PSSI. Tapi jangan mengobok-obok sepakbola Indonesia. Sejauh ini kompetisi dan program sepakbola sudah berjalan dengan baik, jangan dibikin rusuh lagi. Saya sudah capek melihatnya," kata manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
"Kami tidak tahu tugas dan tujuan tim 9. Harusnya Menpora menyampaikan di kongres," ungkap Kasmudin Kasim, Asprov Sulses
"Intervensi tidak boleh. Jika mereka berpikir membekukan PSSI kita bekukan saja Menpora," tegas Tommy Ermanto, Manajer Borneo FC
"Saya melihat tim 9 tidak lebih dari LSM. Jika Menpora mengintervensi PSSI saya orang pertama yang akan melawan," kata Yunus Nusi, Ketum Asprov Kaltim
"Kita semua belum tahu apa yang diinginkan Menpora.PSSI juga harus introspeksi, pasti ada sesuatu kenapa ada seperti ini," ujar Johar Lin Eng , Ketum Asprov Jateng
"Otoritas tertinggi ada di FIFA, Intervensi tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi sepakbola tetap harus memiliki prestasi jika tidak ingin dikerdilkan," kata Asmen Barito Putra, Syarifuddin Ardasa
"Menpora kalau mau bantu disitu saja, bikin anak-anak gemar olahraga. Perbaiki juga infrastruktur. Sedangkan PSSI dan anggota KONI lainnya bertugas melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi," ungkap La Siya (Ketua Komite Pengembangan Sepakbola Usia Dini PSSI