Kekalahan akhirnya menghiasi laga perdana seorang Luis Milla bersama Timnas Indonesia U-22 kala menghadapi Myanmar distadion Pakansari,Cibinong, Bogor. Gol Nur HAdianto (24) yang membuka kemenangan Timnas Indonesia akhirnya dibalas Myanmar dengan tiga gol yang dicetak Mg Mg L Win, Kyaw Ko Ko serta pemain muda Si Thu Aung yang mencetak gol penutup dimasa perpanjangan waktu sekaligus mengakhiri laga 3-1 untuk kemenangan tim tamu.
Walau kalah setidaknya pemain Luis Milla mendapat komentar positif dari pihak lawan yakni Gerd Ziese,pelatih Myanmar yang terkesima dengan apa yang diperlihat winger Persib Bandung, Febri Haryadi yang mampu merepotkan pertahanan timnya.
"Pemain yang cukup menonjol adalah pemain bernomor 13 (Febri),dia sangat bagus.Tetapi dia bukan pemain senior jadi menurut saya masa depannya masih cukup panjang," ungkap Ziese sebagaimana dilansir sindonews.
Kekalahan yang pastinya menjadi bahan rujukan penting bagi seorang Milla untuk memperbaiki Timnas Indonesia U-22 jelang tampil dikualifikasi Piala Asia U-22 serta Sea Games ke-29 2017 Malaysia.Tiga periode pelatnas untuk menjaring pemain terbaik masih bisa terus ditingkatkan dengan akan bergulirnya Liga 1 pertengahan April mendatang.Kekalahan dilaga perdana seakan menegaskan sosok Milla yang belum keluar dari trauma kekalahan distadion Tabriz.
Al Jazira Sports & Cultural Club atau Al Jazira Club merupakan salah satu klub kuat diliga UEA dengan terakhir kali menjadi runner piala liga UEA tahun 2013 setelah juara di 2010. Luis Milla, diangkat menjadi manajer klub yang bermarkas di Mohammed bin Zayed Stadium pada 2013 menggantikan manajer sebelumnya, Paulo Bonamigo yang menangani klub tersebut musim 2012-13.
Liga Champions Asia 2013 menjadi momen perdana debut sang manajer yang sukses bersama Timnas Spanyol U-21 dan kini menjadi manajer Timnas Indonesia U-22/Senior.Bergabung digrup A,Al Jazira satu grup dengan Al-Shahab (Arab Saudi), El-Jaish (Qatar) serta wakil Iran, Tractor Sazi.Dan laga kontra Tractor Sazi (26/Feb) distadion Sahand,Tabriz menjadi laga perdana Milla bersama klub Al-Jazira.
"Saya puas dengan apa yang ditampilkan tim saya," ungkap Milla seusai laga sebagaimana dilansir www.china.org.cn
Enam laga yang dilalui difase grup Liga Champions Asia 2013, Luis Milla hanya mampu memberikan satu kemenangan saat Al Jazira membalas kekalahan 1-3 dari Tractor Sazi dikandang mereka dengan kemenangan 2-0 lewat gol Oliveira dan Khater.Al Jazira akhirnya harus puas menempati posisi ketiga grup A LCA 2013 dibawah Al Shahab dan El Jaish dengan raihan lima poin dan menjadi akhir karir Milla bersama klub UEA tersebut.
Kegagalan Luis Milla bersama Al Jazira memaksa manajemen mengakhiri hubungan dengan pelatih asal Spanyol tersebut dan mengangkat eks kiper Italia, Walter Zenga sebagai manajer Al Jazira per 21 Oktober. Apakah kegagalan Luis Milla ini karena belum bisa lepas dari trauma distadion Tabriz? Pastinya Luis Milla masih perlu waktu untuk terus meningkatkan performa Timnas U-22 jelang Sea Games 2017 Malaysia.