Empat gol yang bersarang kegawang Gianluigi Buffon bukan saja memastikan kemenangan telak Real Madrid 4-1 atas Juventus difinal Liga Champions 2016/17,tetapi juga memutus asa serta harapan sang kiper jelang pensiunnya untuk mengangkat ‘si kuping lebar’.Kegagalan yang bukan saja membuat pendukung Juventus bersedih tetapi juga membuat Italia gagal mendongkel dominasi klub-klub Spanyol diturnamen antar klub terbesar di Eropa tersebut.
Dua kali masuk final dalam tiga edisi terakhir yakni 2015 dan 2017, Juventus yang begitu perkasa diliga domestik tetap tidak mampu menaklukkan dua raksasa La Liga yakni Barcelona dan Real Madrid.Terakhir kali Italia mampu tampil sebagai juara adalah lewat penampilan Inter Milannya Jose Mourinho yang mampu mengalahkan Bayern Muenchen 2-0 dibabak final Liga Champions edisi 2009/2010.
Prestasi Italia digelaran Piala Dunia U20 sendiri biasa-biasa saja,kalah jauh jika dibandingkan dengan raihan tiga Piala Dunia yang direngkuh Timnas Italia senior.Total enam kali ‘Azzurrini’, julukan Italia U20 tampil di Piala Dunia U20/Yunior dengan raihan tertinggi lolos ke babak perempat final di Piala Dunia U20 edisi 1987, 2005 dan 2009.Hingga di Korea Selatan inilah anak asuh Alberigo Evani berpeluang mencatatkan prestasi terbaik melebihi catatan sebelumnya.
Dominasi pemain Juventus cukup kental di Timnas Italia U20 yang tampil di Korea Selatan, tercatat beberapa nama dibawa untuk melakoni Piala Dunia U20 2017.Dibarisan pertahanan ada nama Filippo Romagna, sedangkan lini tengah ada Rolando Mandragira, Mattia Vitale, Francesco Cassata serta striker mereka yang dipinjamkan ke Ascoli, Riccardo Orsolini.Akankah dominasi Juventus di Italia U20 akan berakhir dengan lebih baik dibanding dengan Juventus yang gagal difinal Liga Champions 2017?
Pun di Piala Dunia U20 2017 Korea Selatan,sejak fase grup D Italia pun lolos ke babak 16 besar dengan status runner up usai meraih kemenangan atas Afrika Selatan (2-0) setelah dilaga perdana kalah 0-1 dari Uruguay sebelum menutup laga grup dengan hasil imbang 2-2 kontra Jepang.Dengan penampila lebih baik dibabak 16 besar,anak asuh akhirnya sukses lolos kebabak perempat final usai menaklukkan Perancis 2-1 setelah Giuseppe Panico tampil sebagai pahlawan dengan gol penentunya.
Dibabak perempat final, Italia ditunggu juara kualifikasi zona Afrika yakni Zambia yang melakoni pengalaman kedua tampil di Piala Dunia U20.Zambia mampu mengejutkan pertahanan Italia dimenit awal babak pertama dengan unggul 1-0 lewat gol Daka yang bertahan hingga babak pertama usai. Dibabak kedua Italia mampu menyamakan kedudukan lewat aksi Orsolini (50’) namun Zambia kembali ‘leading’ usai Sakala (84’) menjebol gawang Zacagno.
Italia yang tidak ingin dipermalukan oleh Zambi mampu menyamakan kedudukan beberapa menit jelang laga usai, Di Marco mencatatkan namanya dipapan skor (88’) usai mencetak gol penyeimbang ke gawang Banda. Hingga waktu normal tak ada gol yang tercipta dan laga dilanjutkan kebabak perpanjangan waktu untuk mencari pemenang demi tiket babak semifinal.Dibabak perpanjangan waktu yang berlangsung seru,Italia akhirnya mampu keluat dari tekanan pemain Zambia.
Lewat skema tendangan pojok (111’), pemain pengganti Luca Vido, yang bermain di AC Milan mampu menjebol gawang Zambia untuk merubah kedudukan menjadi 3-2.Dan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan usai, Italia akhirnya mampu mencetak sejarah untuk pertama kalinya lolos ke semifinal Piala Dunia U20 dengan menaklukkan perlawanan sengit Zambia 3-2 lewat babak perpanjangan waktu.Dibabak semifinal Italia akan menunggu pemenang antara Inggris kontra Meksiko.
Keberhasilan Italia lolos ke babak semifinal tentu menjadi penawar dahaga publik sepakbola Italia usai kegagalan Juventus menjadi juara Liga Champions 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H