Hubungan harmonis antara suami isteri tetap harus dibina dan semakin ditingkatkan walaupun di bulan suci Ramadhan, disamping kita meningkatkan amal perbuatan kita untuk meraih ganjaran pahala dari Allah SWT. Walau penulis sendiri hanya seminggu bersama isteri diawal puasa Ramadhan karena keluarga tercinta akan ‘hijrah’ alias pindah ke kampung halaman namun tetap romantisme harus dijaga dalam bentuk komunikasi yang berkualitas. Â
Dan bulan puasa ini pun tidak menghalangi kita untuk semakin memperat hubungan suami isteri termasuk didalamnya terkait masalah seks, merupakan salah satu dari sekian cara dalam mempererat kasih sayang diantara kita berdua. Walau memang ada beberapa rekan yang menganggap kalau puasa itu berarti puasa seks juga, atau ada yang bilang malas lah kan harus bangun pagi-pagi banget untuk mandi besar karena malamnya habis berhubungan intim, atau berbagai alasan lainnya.
Al-qur’an sendiri secara terang benderang menghalalkan atau membolehkan hubungan intim suami isteri dibulan puasa, oleh karena saya mencoba memberikan masukan ke rekan saya tersebut terkait manajemen seks selama bulan Ramadhan, yang saya dapat dari guru ngaji atau beberapa literature yang ada (kayak psikolog gitu ..), isilah kerennya manajemen seks dibulan Ramadhan gitu agar gairah suami isteri tetap terjaga.Â
Mengkoreksi pemahaman mandi cepat alias pagi-pagi banget sehabis hubungan intim, bagaimanapun pendapat ini menjadi salah satu sebab bermalas-malasan untuk seks, padaal menurut mayoritas ulama mengatakan mandi janabah /mandi besar sebelum terbitnya matahari, artinya sebelum anda melakukan shalat shubuh anda harus dalam kondisi bersih, so ndak perlu jam 2 atau jam 3 mandi yach.
Menjadikan beban karena sedang berpuasa Ramadhan, sepertinya surat Al-Baqoroh ayat 187 dapat menjadi tuntunan kita akan diperbolehkan aau dihalalkannya berhubungan intim suami isteri, jadi jangan ada perasaan beban yach.
Yang pasti harus dalam keadaan senang dan juga pikiran selaras dengan pasangan kita, yach kalau tips ini mungkin semua sudah mahfum dan banyak dilontarkan oleh siapa saja terkait dengan kondisi suami isteri saat melakukan hubungan intim yang maksimal.
Terakhir dan penting adalah Manajemen waktu kita, waktu bulan puasa harus kita maksimalkan sedemikian rupa, sampai jam 22.00 biasanya kita baru bisa santai selepas tarawih dan tadarrus al-qur’an. Kita juga harus mempertimbangkan waktu istirahat tidur dan saatnya kita bangun untuk sahur, itu yag harus kita cari waktu yang tepat dan tidak menyusahkan tentunya.Â
Puasa Ramadhan bagaimana momen yang tepat bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi jangan lupakan juga sisi kemanusiaan kita dalam berhubungan antara suami isteri karena bagaimanapun adalah hak yang harus saling terpenuhi utamanya masalah hubungan seks.
Â
Sebagai penutup berikut penulis mencoba berbagai tentang cara Rasulullah SAW dalam berkasih sayang yang bisa menjadi rujukan untuk kita tentunyaÂ
1. Tidur satu selimut bersama isteri